Pandemi hampir memukul semua lini industri, namun tidak sedikit bisnis yang moncer saat pandemi melanda, Sujud salah satunya. Tidak ingin menyerah di kala pandemi, dua anak muda dari Yogyakarta ini memutuskan banting stir untuk memproduksi sajadah.
“Sajadah adalah alat ibadah yang musti dibawa seorang muslim saat beribadah, itu sebabnya kami berusaha memproduksi sajadah dengan kualitas tinggi untuk memenuhi tuntutan pasar terhadap produk yang berkualitas,” ujar Dimas Ambara , 36, CEO sekaligus Founder dari Sujud.
Sujud sangat fokus pada kualitas. "Kami tak ingin pengguna produk kami seadanya saat beribadah dan bertemu dengan Rabb nya, sehingga kami mendedikasikan seluruh ide dan kreativitas kami untuk membantu orang lain bisa beribadah kapan saja dan di mana saja, alhamdulillah, kualitas produk kami diakui oleh konsumen di 30 negara," tambah Muhammad Yogi Ramadhan, 36, CTO sekaligus founder Sujud Company.
Saat ini Sujud telah berhasil menembus pasar internasional, dan produknya telah berkembang hingga memproduksi sarung batik, mukena travel, hijab bergo, hingga syar’i sport jacket.
Dimas menyampaikan selain mengedepankan kualitas produk, mereka memilih untuk fokus ke digital marketing sebagai kanal utama pemasaran. Mereka menggunakan sosial media, SEO, dan surel marketing sebagai motor utama pemasaran. “Selain Digital Marketing, kami juga menginvestasikan mayoritas energi kami untuk mengembangkan tim, karena kami percaya kunci keberhasilan dalam membangun bisnis adalah team yang solid, militan dan loyal,” tutup Dimas. (OL-12)