Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENTERI Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo secara resmi melepas ekspor hasil pertanian dari 34 provinsi dengan nilai Rp14,4 triliun yang volumenya mencapai 1,3 juta ton ke 124 negara.
Kegiatan Gebyar Ekspor Pertanian ini mengangkat tema "Ekspor Tangguh, Indonesia Tumbuh" dan dihadiri pula oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, hari ini.
"Ini membuktikan tidak ada daerah yang tidak melakukan ekspor. Tahun depan wujudkan kita ekspor 3 kali lipat dari ini," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Mentan menegaskan sektor pertanian dalam dua tahun terakhir ini menjadi penyangga utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Berdasarkan data BPS, hanya PDB di sektor pertanian yang pertumbuhannya tumbuh positif pada triwulan II 2020 yakni 16,4 persen, sementara sektor lainnya mengalami kontraksi.
Baca juga: OJK: Pembiayaan Pasar Modal 2021 Lebih Tinggi dari Perbankan
"Kinerja sektor pertanian pun ditunjukkan tidak ada impor beras dalam dua tahun terakhir ini dan tahun ini kita punya surplus beras 9 juta ton. Oleh karena itu, untuk memperkuat sektor pertanian ke depannya, kami butuh pengawalan dari kepolisian," kata Mentan.
Sementara itu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan apresiasi atas capaian prestasi Kementerian Pertanian (Kementan) di mana hari ini menutup tahun 2021 dengan ekspor senilai Rp14,4 triliun.
"Apalagi ini dicapai di masa pandemi COVID-19, dunia mengalami kesulitan dan pertumbuhan ekonomi di semua sektor mengalami kontraksi. Namun Kementerian Pertanian justru melakukan memberikan pertumbuhan yang luar biasa dibuktikan dengan surplus nilai ekspornya," ujarnya.
Ia mengatakan Mentan Syahrul tak hanya berhasil meningkatkan nilai ekspor, namun juga mampu membuat surplus produksi beras sehingga terdapat stok beras hingga 9 juta ton.
Menurutnya, ini tentunya prestasi yang luar biasa sebab dibuktikan oleh kepolisian di lapangan dengan melakukan pengecekan stok pangan setiap tiga bulan.
"Kami dari kepolisian siap bersinergi melakukan pengawalan untuk memperkuat stok pangan nasional. Dan tadi Pak Menteri sampaikan di tahun 2022 merencanakan ekspor beras, jika ini terjadi tentunya memecahkan rekor. Adanya stok beras 9 juta tentu membuat negara ini tenang dan tidak perlu impor," katanya. (Ant/OL-4)
Mentan menjamin bahwa stok pangan nasional tetap dalam kondisi aman. Selain itu, penyerapan gabah dari petani diperkirakan bisa mencapai 400 hingga 500 ribu ton pada bulan ini.
Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia, Datuk Seri Mohamad Sabu, mengungkapkan pihaknya akan mempelajari teknologi khususnya di bidang pertanian dari Indonesia.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bertemu dengan mahasiswa BEM Fakultas Pertanian dari berbagai perguruan tinggi untuk berdiskusi tentang masa depan pertanian Indonesia.
Tindakan tegas diambil pemerintah agar masyarakat merasa tenang, terutama dalam menjalankan ibadah puasa dengan tidak terganggu oleh naiknya harga bahan pokok.
Pemerintah telah menyiapkan tambahan anggaran sebesar Rp16,6 triliun agar Bulog menyerap tiga juta ton setara beras pada 2025.
Rata-rata HPP GKP di tingkat petani masih dikisaran Rp6.296 hingga Rp6.465 per kilogram.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved