Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DIREKTUR Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pihaknya konsisten mengamankan harga gabah di tingkat petani dengan menyerap sebanyak 1,2 juta ton sampai dengan penghujung Tahun 2021. Ia juga memastikan sudah tiga tahun berturut-turut pemerintah tidak impor beras.
"Penyerapan beras dalam negeri ini sangat membantu petani Indonesia yang kesulitan menjual beras mereka selama pandemi covid-19 dan juga mempertahankan prestasi pemerintah untuk tidak impor beras selama 3 tahun terakhir,” kata Budi dalam konferensi pers di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Selasa (28/12/2021).
Baca juga: Puan Maharani Minta Pemerintah Kendalikan Harga Bahan Pokok
Pria yang karib disapa Buwas itu menambahkan, penyerapan 1,2 juta ton beras itu bahkan lebih tinggi jika dibandingkan dengan tiga tahun sebelumnya. Ia pun gembira karena Indonesia tidak perlu mendatangkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dari luar negeri.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), prakiraan produksi beras nasional pada Triwulan I Tahun 2022 ialah 11,61 juta ton. Bulog, sambung Buwas, selalu siap menyerap kembali produksi tersebut untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani.
"Penyerapan gabah atau beras petani ini dapat memulihkan roda perekonomian sesuai dengan arahan Bapak Presiden Jokowi selama pandemi covid-19 ini," cetusnya.
Tidak hanya di tingkat petani, Bulog juga mampu menjaga kestabilan harga di level konsumen dengan operasi pasar yang sekarang bernama Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga atau KPSH.
"Bulog telah menyalurkan beras KPSH mencapai hampir 700 ribu ton dengan melibatkan berbagai stakeholder," tutur dia. (A-3)
PEMERINTAH mengklaim berhasil mencetak tonggak sejarah baru dalam penguatan ketahanan pangan nasional.
Wamentan Sudaryono mengungkapkan bahwa ada beberapa pihak yang ingin Indonesia mengimpor beras di saat produksi beras yang saat ini sudah cukup tinggi.
PRESIDEN Prabowo Subianto menyebut ada sejumlah negara yang berminat membeli beras produksi Indonesia..
Perlu upaya serius serta strategi yang tepat untuk meningkatkan produksi bahan pangan dalam negeri agar dapat mengurangi volume impor dan mewujudkan swasembada pangan.
Beras dari beberapa negara mulai turun dari sekitar US$540-US$590 dan turun lagi hingga US$430-US$490 per metrik ton.
Presiden Prabowo Subianto berencana untuk tidak mengimpor beras di 2025. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan pemerintah akan akan menyalurkan sebanyak 10 ribu ton beras sebagai bentuk bantuan kemanusiaan ke Palestina.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) resmi menembus 4 juta ton.
PERUM Bulog mencatat serapan gabah dan beras menembus lebih dari 2,1 juta ton per Mei 2025. Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga
Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton.
Pemerintah Indonesia tengah menjajaki opsi untuk melakukan impor 1 juta ton beras dari India pada tahun depan. Opsi impor beras akan dilakukan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Pemeriksaan beras dan pangan lainnya yang khusus didistribusikan kepada masyarakat menjadi tanggung jawab Pemkot Bandung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved