Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Bank Sentral Tiongkok Kembali Lakukan Pelonggaran Moneter pada Tahun 2022

 Fetry Wuryasti
27/12/2021 10:38
Bank Sentral Tiongkok Kembali Lakukan Pelonggaran Moneter pada Tahun 2022
Gubernur Bank Sentral, Yi Gang.(WANG Zhao / AFP)

BANK Sentral Tiongkok berjanji memberikan dukungan stimulus yang lebih besar untuk ekonomi riil.

Mereka juga mengatakan akan membuat kebijakan moneter yang memiliki jangkauan jauh ke depan dan memiliki target yang harus dicapai.

Bank Sentral Tiongkok akan menyiapkan alat kebijakan moneter yang lebih proaktif dan memberikan beberapa panduan dalam penggunaan kebijakan tersebut dari fungsi kuantitatif dan struktur terkait dengan kebijakan moneter sebut yang dimana mengacu kepada penyesuaian likuiditas di pasar dan kebijakan yang ditargetkan pada kelompok tertentu.

Komite kebijakan moneter juga sudah mengadakan pada pertemuan pada hari Jumat (24/12), yang dipimpin oleh Gubernur Bank Sentral, Yi Gang.

Mereka menegaskan tujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih sehat khususnya dalam sektor properti, dan melindungi hak para pembeli rumah, serta bekerja untuk memenuhi permintaan di sektor perumahan dengan cara yang lebih baik.

Sejauh ini Bank Sentral Tiongkok mengambil pendekatan yang lebih terkendali terhadap stimulus moneter untuk mendorong permasalahan di pasar properti dan konsumsi yang melambat. Apalagi apabila kedua sektor tersebut mengalami perlambatan lebih lanjut.

"Dengan banyak Bank Sentral di seluruh dunia yang mulai menaikan tingkat suku bunga, hal ini mungkin akan menjadi fenomena yang unik, karena Bank Sentral Tiongkok akan terus melonggarkan kebijakan moneter," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Senin (27/12).

Perbedaan kebijakan moneter, akan memberikan tekanan terhadap nilai mata uang. Para pembuat kebijakan juga berjanji untuk menjaga likuiditas yang cukup dan membuat pertumbuhan kredit menjadi lebih stabil.

Bank Sentral Tiongkok juga akan menjaga rasio leverage makro dan rasio utang terhadap pertumbuhan ekonomi untuk menstabilkan ekonomi yang tengah terjadi saat ini.

Hal ini memberikan evaluasi ulang pada saat Konferensi Kerja Ekonomi Pusat yang dimana kala itu disampaikan ada 3 potensi yang akan mengguncang perekonomian, yaitu permintaan yang melemah, terhambatnya pasokan, dan ekspektasi pemulihan ekonomi yang melemah.

Bank Sentral Tiongkok  sebelumnya telah menurunkan tingkat suku bunga pinjaman rentang 1Y ditambah dengan memotong Giro Wajib Minimum pada perbankan sebesar 1 2 triliun yuan atau USD 188 miliar untuk mendorong pinjaman yang lebih besar bagi usaha kecil, setelah sebelumnya pertumbuhan kredit terus mengalami perlambatan hampir 1 tahun, meski terlihat tanda-tanda penguatan pada bulan November kemarin.

Bank Sentral Tiongkok juga mengatakan akan memberikan pelonggaran lebih banyak pada tahun 2022, dan tidak menutup kemungkinan untuk memangkas tingkat suku bunga utama karena properti terus mengalami perlambatan, yang akan mendorong menurunnya pertumbuhan ekonomi pada tahun depan.

Pemerintah Tiongkok juga berjanji untuk melakukan kebijakan fiskal yang lebih longgar pada awal tahun 2022 untuk mendorong investasi dan pembangunan infrastruktur. (Try/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya