Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

BRIN Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12% di 2022

M. Ilham Ramadhan Avisena
23/12/2021 16:41
BRIN Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12% di 2022
BRIN memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 di kisaran 4,7% hingga 5,12%.(ANTARA/Dhemas Reviyanto )

BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 di kisaran 4,7% hingga 5,12%. Prakiraan tersebut didorong oleh pengendalian pandemi covid-19 yang efektif dan terjaganya tren positif pemulihan ekonomi nasional.

"Artinya kita akan berada pada kondisi yang optimis menuju pada perbaikan ekonomi di 2022 dibandingkan 2021," ujar Kepala Pusat Riset Ekonomi BRIN Agus Eko Nugroho dalam webinar Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2022, Kamis (23/12).

Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik di 2022 itu didasari pula pada apiknya berbagai sektor perekonomian. Inflasi misalnya, diperkirakan akan tetap terjaga di kisaran 1,69% hingga 2,27%, masih berada dalam target pemerintah yakni 3% plus minus 1%.

Terkendalinya inflasi itu, kata Agus, akan mendorong stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. BRIN memproyeksikan mata uang Indonesia akan di kisaran Rp14.301 hingga Rp16.625 per dolar AS.

"Artinya akan ada depresiasi yang relatif rendah. Walaupun tentu ada beberapa catatan, tapi paling tidak kita optimis kita akan berada pada range tersebut," terangnya.

Guna mendukung beberapa indikator ekonomi makro tersebut, pengambil kebijakan mesti bisa mengimbanginya dengan penguatan agregat permintaan (demand). Berbagai stimulus untuk mendongkrak demand selama pandemi menurutnya mesti tetap dilakukan di 2022 agar pemulihan ekonomi terus menguat.

Pasalnya, indeks keyakinan konsumen dan persepsi pelaku bisnis pada 2022 dinilai telah cukup optimis. Karenanya, dibutuhkan dukungan berupa stimulus baik fiskal maupun non fiskal untuk menunjang optimisme pelaku ekonomi tersebut.

Baca jugaMendag Optimistis Surplus Neraca Perdagangan US$37 Miliar Tahun Ini

Agus bilang, BRIN memprediksi konsumsi masyarakat akan terus membaik di 2022. Itu berkaitan dengan mobilitas masyarakat yang saat ini terus mengalami peningkatan karena terkendalinya pandemi.

Menurutnya, salah satu yang mesti menjadi perhatian pemerintah ialah pada barang bergejolak (volatile). Sebab, itu akan paling memengaruhi tingkat inflasi di 2022. Pengambil kebijakan mesti mengantisipasi agar pemulihan ekonomi tak terkendala.

"Volatile price yang menjadi penyumbang penting inflasi di 2022. Harapan kami, ekspansi moneter dan fiskal relatif tidak akan mendorong kenaikan harga yang signifikan," terang Agus.

Secara menyeluruh, dia melanjutkan, ekonomi Indonesia diperkirakan akan berada pada jalur positif di 2022. Dus, optimisme ekonomi membaik akan mengiringi perjalanan dalam satu tahun ke depan. Belum lagi, Indonesia memiliki modal yang kuat di 2021.

"Jadi ekspektasi kita, pertumbuhan untuk 2021 di triwulan IV itu mungkin akan berada pada sekitar 3,54%. Karena itu, pertumbuhan di 2021 secara year on year kita harapkan pada kondisi optimis di 3,3%," pungkas Agus. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya