Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

NasDem Dorong Pembentukan Pansus Garuda

Sri Utami
20/12/2021 12:55
NasDem Dorong Pembentukan Pansus Garuda
Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat (9/4).(ANTARA)

KETUA Fraksi Partai NasDem DPR RI Ahmad Ali menjelaskan alasan fraksinya mendorong pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Garuda Indonesia. Pansus dinilai lebih efektif ketimbang panitia kerja (Panja) dalam mengurai polemik yang dihadapi maskapai pelat merah tersebut.

“Panja tidak cukup. Kita butuh pansus untuk melakukan penyelidikan secara komprehensif,” tegas Ali dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/12)

Ali menyebut Pansus Garuda Indonesia bakal melibatkan berbagai komisi mulai dari Komisi III, V, VI, hingga XI DPR. Kolaborasi itu untuk menyelidiki akar permasalahannya secara transparan.

Pansus Garuda dibentuk semata untuk menyelesaikan sengkarut yang ada. NasDem ingin mengembalikan dan menjayakan Garuda serta kepercayaan dunia terhadap maskapai itu sendiri. “Ini penting bagi Garuda untuk mengembalikan kepercayaan publik dan dunia," cetus Ali.

Anggota Komisi III DPR itu menekankan setidaknya saat ini sudah ada tiga fraksi di DPR yang setuju membentuk Pansus Garuda Indonesia. Ketika fraksi sudah diajak bicara dan setuju untuk membentuk Pansus Garuda. Dia berharap ke depan semakin banyak fraksi di DPR yang mendukung dibentuknya Pansus Garuda Indonesia. 

"Yang jelas, Fraksi NasDem bakal mengusulkan pembentukan Pansus Garuda Indonesia pada masa sidang mendatang. Menurut saya fraksi yang tidak terlibat juga akan mendukung,” terang Ali.

Menurut Ali, polemik Garuda Indonesia tidak berdiri sendiri dan telah muncul sejak lama. “Kami melihat permasalahan di Garuda bukan hanya manajemen tapi konspirasi jahat yang dijadikan bancakan kelompok-kelompok tertentu,” kata Ali.

Ali mencontohkan kasus korupsi yang menjerat mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar. Kemudian, pernyataan terkait Rolls Royce yang menyebutkan adanya upaya penyogokan, penyuapan, dan lain-lain.

Masalah lainnya, lanjut Ali, Garuda Indonesia memutus kontrak sewa 12 pesawat Bombardier CRJ 1000. Pemutusan kontrak lantaran biaya sewa dan perawatan yang terlalu mahal.

Garuda Indonesia pun tidak bisa mengoperasikan seluruh unit pesawatnya. Pasalnya, Pertamina menyetop suplai avtur lantaran Garuda memiliki utang sebesar Rp16 triliun.

“Kita miris melihat ada maskapai swasta murni begitu berkembang. Tapi Garuda yang sudah melegenda tidak berkembang,” tuturnya.

Bahkan, Ali juga mengutip pernyataan mantan Komisaris Garuda Indonesia Peter Frans Gontha. Peter menyebut adanya dugaan empat perusahaan asing berkongkalikong dengan Garuda Indonesia.

Semua permasalahan ini, tegas Ali, harus dituntaskan demi nama baik Indonesia di mata dunia. Kepercayaan publik sangat penting bagi maskapai sekelas Garuda Indonesia. Apalagi, Garuda Indonesia sudah dikenal di mancanegara. (P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya