Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum berkomitmen untuk siap tancap gas dalam memajukan industri aluminium nasional ke level yang lebih maju, inovatif, dan kompetitif. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Operasi dan Portofolio Inalum Danny Praditya dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke Kawasan Pembangkit Listrik (PLTA) Inalum di Paritohan Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Danny menyebutkan, potensi aluminium baik secara sumber daya ataupun secara market masih memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia dan regional. Hal tersebut menurutnya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh Inalum dengan inovasi dan kolaborasi bersama berbagai pihak seperti PT PLN (Persero).
Diharapkan dengan kolaborasi tersebut Inalum akan memiliki kemampuan bersaing yang tinggi sebagai BUMN industri pertambangan untuk meningkatkan manfaat yang berkelanjutan untuk masyarakat dan Indonesia.
“Potensi aluminium di Indonesia baik dalam hal hilirisasi ataupun market masih sangat besar. Oleh karena itu, sejak Inalum menjadi BUMN, perusahaan membutuhkan banyak komitmen dalam bersinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk PLN. Harapannya Inalum bisa lebih strategis, bisa menambah kapasitas produksinya dari 250.000 ton menjadi lebih besar, dan terutama akan memiliki competitiveness yang baik, sehingga memberikan kebermanfaatan yang lebih besar dan lebih baik untuk masyarakat,” ujar Danny.
Diketahui saat ini Inalum sebagai perusahaan BUMN sedang melakukan beberapa aksi korporasi strategis antara lain Proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi, Optimalisasi Smelter Kuala Tanjung, Pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery di Mempawah, dan Pembangunan Aluminium Remelt IAA.
Proyek strategis tersebut diharapkan bisa membuat Inalum mampu memenuhi kebutuhan pasar aluminium yang masih memiliki potensi besar di Indonesia dan Regional serta membantu Indonesia dalam mendorong sektor industrialisasi nasional yang lebih modern.
Kunjungan Komisi VII DPR RI ke PT Inalum merupakan bagian dari program kerja Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI yang berlangsung pada 16-18 November 2021. Dalam kunjungan kerja tersebut, Komisi VII DPR RI melakukan peninjauan ke sejumlah lokasi antara lain PLTA PT INALUM Persero PLTA Sigura-Gura, PLTA Asahan 3 PLN, dan PLTA 1 Asahan PT Bajradaya Sentranusa (BDSN).
Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menyebut sinergi dan kolaborasi sangat perlu dilakukan oleh Inalum bersama BUMN lain untuk mempercepat pembangunan ekonomi nasional. Menurutnya dengan sinergi dan kolaborasi tersebut diharapkan bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk rakyat Indonesia.
Baca juga : Debut Awal IFG Life, Gandeng BTN dan Mandiri Inhealth
“Komisi VII DPR RI sangat mendukung langkah-langkah sinergitas seluruh BUMN yang stategis dalam rangka pengembangan bangsa dan negara. Oleh karena itu kami sangat mendukung kerja sama antara Inalum dan PLN bisa bersinergi untuk meningkatkan industrialisasi di Indonesia dalam penyediaan energi sekaligus akan menambah kekuatan untuk Inalum dalam meningkatkan kapasitas produksinya sehingga lebih banyak manfaat bisa dirasakan oleh masyarakat,” ujar Sugeng.
Pernyataan dukungan terhadap Inalum juga disampaikan oleh Anggota DPR RI Komisi VII Lamhot Sinaga dan Nasril Bahar. Menurut mereka, Inalum sebagai perusahaan terus menunjukan komitmennya dalam menjadi rekanan masyarakat dan Indonesia dalam menciptakan kemajuan dalam hilirisasi dan industrialisasi di era modern dan hal tersebut harus terus didukung oleh seluruh pemangku kepentingan di Indonesia.
“Visi Inalum untuk menjadi big player dalam market aluminium di nasional dan regional harus didukung oleh seluruh pemangku kepentingan. Karena Inalum merupakan satu-satunya perusahaan peleburan dan pengolahan aluminium yang ada dan dimiliki oleh Indonesia. Dukungan tersebut akan menjadikan Inalum mampu memenuhi kebutuhan aluminium yang di Indonesia yang mencapai 500.000 ton pertahun,” ujar Lamhot.
Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PT PLN Muhammad Iqbal Nur menyatakan siap untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan PT Inalum demi mewujudkan hilirisasi, industrialisasi, dan kebermanfaatan yang berkelanjutan untuk masyarakat.
“PLN sebagai salah satu BUMN yang bergerak dalam penyediaan energi mendukung dan siap bersinergi serta berkolaborasi bersama Inalum untuk meningkatkan kapasitas produksi sekaligus sebagai langkah kami untuk bisa memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya untuk sektor industri dan masyarakat di Indonesia,” ujar Iqbal.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana. Ia menyebut bahwa Kementerian ESDM terus mendorong langkah-langkah strategis dari pelaku industri khususnya BUMN untuk bersinergi, mempercepat hilirisasi, dan meningkatkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan dalam setiap operasional.
“Kementerian ESDM sebagai lembaga eksekutif terus mendorong sinergi dan integrasi dari BUMN-BUMN di Indonesia karena sinergi tersebut akan mempercepat visi hilirisasi industri nasional. Selain itu, kami juga mendorong BUMN yang bergerak dalam sektor industri untuk terus memanfaatkan dan mengembangkan Energi Baru Terbarukan sebagai komitmen Indonesia untuk melakukan pengembangan ekonomi hijau dan transisi energi fosil ke energi baru terbarukan,” pungkas Rida. (OL-7)
Fasilitas smelter alumina bauksit yang saat ini dikembangkan oleh PT Indonesia Asahan Almunium (Inalum) akan selesai pembangunannya pada akhir 2027.
Desa Meat yang kaya budaya dan sejarah merupakan salah satu desa binaan PT Inalum yang berada di Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Sumut.
Salah satu anggota grup yang mengembangkan EBT ialah PT Inalum dengan membangun PLTA yang memanfaatkan aliran Sungai Asahan dari Danau Toba di Sumatra Utara.
Dengan dilaksanakannya kegiatan CVC ini, Bea Cukai dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pengguna jasanya dan juga bagi keberlangsungan ekonomi Indonesia
Berawal dari mimpi ingin budidaya udang vaname, Reno kini memiliki tambak udang vaname dengan bantuan dari CSR Inalum.
Inalum bisa menghasilkan 1,4 ton aluminium dalam sehari yang dihasilkan dari 170 tungku 0 dari sekitar 510 tungku peleburan yang ada di Potline 1 saja.
Indonesia for the World adalah ruang belajar global yang menyatukan kepedulian, aksi, dan inovasi.
SSE juga menampilkan kendaraan intai, P2 KM Recon, kendaraan dengan manuver dan sistem teknologi untuk misi pengintaian.
Tim pelajar asal Indonesia memperkenalkan inovasi filter udara ramah lingkungan yang terbuat dari eceng gondok dan ampas kopi—dua bahan alami yang berlimpah di Indonesia.
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencatat kemajuan luar biasa dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
RealCycle Cup menggunakan lapisan nanopartikel besi (II) oksida, material tahan panas, tak beracun, dan mudah dipisahkan dari sampah pakai magnet
PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) merayakan puncak perjalanan 50 tahun sebagai pelopor industri asuransi di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved