Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Dampingi UMKM Terus Berinovasi dan Bertahan pada Ekosistem Digital

Despian Nurhidayat
16/11/2021 17:42
Dampingi UMKM Terus Berinovasi dan Bertahan pada Ekosistem Digital
Pameran kerajinan dan makanan unggulan daerah dari UMKM di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Aceh, Senin (15/11/2021).(Antara/Irwansyah Putra.)

TRANSFORMASI digital menjadi bagian penting dari proses bisnis pelaku usaha saat ini. Oleh karena itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengajak semua pihak bekerja bersama mengawal transformasi digital ini agar berhasil. Tidak hanya mendorong UMKM masuk ke ekosistem digital, tetapi juga mendampingi UMKM untuk terus berinovasi dan bertahan pada ekosistem digital.

Hal itu disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pada acara Minangkabau Creative Economy Festival secara daring, Selasa (16/11). Webinar tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy dan Ketua DPRD Provinsi Sumbar Supardi. "Data menunjukkan ekonomi digital memberikan kontribusi 4% terhadap PDB Indonesia 2020. Ini karena digitalisasi sangat diperlukan sebagai langkah percepatan pemulihan ekonomi nasional," kata Teten.

Berdasarkan kajian yang dilakukan LPEM FEB UI dan Tokopedia, pemanfaatan digitalisasi oleh pelaku UMKM telah meningkatkan volume penjualan 7 dari 10 pelaku usaha. Pertumbuhan nilai transaksi terjadi pada berbagai jenis produk, antara lain produk kesehatan mencapai 154%, makanan minuman 106%, dan elektronik mencapai 24%. Saat ini, sebanyak 16,4 juta atau 25,6% UMKM telah bergabung ekosistem lokapasar daring (idEA, September 2021). Angka ini tumbuh lebih dari 100% sejak pandemi bermula.

Teten mengatakan pertumbuhan digitalisasi UMKM masih dapat ditingkatkan mengingat jumlah UMKM lebih dari 64 juta pelaku usaha. Pemahaman UMKM terhadap digitalisasi harus lengkap dan utuh sehingga pelaku usaha bertumbuh dan berkembang dan naik kelas. Rakornas Digitalisasi UMKM baru-baru ini menyimpulkan kunci percepatan transformasi digital yakni literasi digital di samping pemerataan infrastruktur internet di seluruh Indonesia.

Hal ini diperkuat dengan hasil survei Kemenkop dan UKM, UNDP, dan Indosat (2021) yang menunjukkan bahwa cara menarik pelanggan merupakan tantangan yang paling umum dihadapi UMKM (47,4%). "Namun, sekitar 43% UMKM belum menggunakan platform daring karena kesulitan memahami cara kerjanya," ujar Teten.

Baca juga: Pastikan Stok Bahan Pokok Aman, Mendag Perkuat Sinergi dengan Pemda

Kemenkop dan UKM sudah menyiapkan ekosistem usaha hulu-hilir melalui Smesco (Centre of Excellence). Antara lain, Xpora, Fulfillment Center, Smesco Hub Timur, Smesco Labo, Pusat Layanan UKM, Pusat Wastra Nusantara, dan aplikasi siren.id. Untuk memperluas pemasaran UMKM dilaksanakan program Alokasi 40% Belanja K/L bagi UMKM melalui LPSE dan Bela Pengadaan, PaDi UMKM, Live Shopping, Kampanye BBI, dan Sistem Informasi Ekspor UMKM. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya