Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Widodo Makmur Perkasa Lepas 25% Saham melalui IPO

Mediaindonesia.com
28/10/2021 17:15
Widodo Makmur Perkasa Lepas 25% Saham melalui IPO
Paparan publik penawaran umum perdana saham Widodo Makmur Perkasa.(Dok.WMP)

PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMP) melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 25% saham. Perseroan akan menawarkan saham-saham tersebut kepada investor domestik dan internasional.
 
WMP menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai joint lead underwriters (JLU).

Sesuai rencana, penawaran awal (bookbuilding) saham WMP berlangsung pada 27 Oktober - 9 November 2021. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan terbit pada 18 November 2021. Selanjutnya, penawaran umum akan dilaksanakan pada 22 - 24 November 2021 dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 26 November 2021.

WMP akan menggunakan sekitar 11,43% dana hasil IPO untuk membiayai pengembangan kerjasama operasi (Joint Operation) export yard, logistik dan rumah potong hewan di Australia. Perseroan juga mengalokasikan sekitar 19,05% untuk membiayai pembangunan fasilitas peternakan terintegrasi dan perkebunan jagung di Sumatera, Sulawesi dan Papua.

Selain itu, sekitar 19,05% akan dipakai untuk penyertaan modal ke anak perusahaan, sekitar 17,90% untuk membayar utang bank, dan sisanya 32,57% sebagai modal kerja grup, terutama untuk pembelian bahan baku.

Tumiyana, Founder & CEO WMP mengatakan, “Harapan kami bahwa dengan terlaksananya proses IPO ini dapat membawa pertumbuhan yang lebih kuat dari seluruh anak usaha atau lini bisnis yang berada di bawah naungan WMP. Pertumbuhan terutama akan didorong dari pengembangan atau ekspansi fasilitas produksi serta perluasan jaringan distribusi produk Grup.” 

WMP merupakan perusahaan holding yang membawahi lima lini bisnis, yaitu peternakan sapi terintegrasi, pengolahan makanan berbasis daging (meat processing), peternakan ayam terintegrasi, komoditas pertanian, serta konstruksi dan energi terbarukan.

Dimulai dari usaha feedlot sejak tahun 1995 dan mulai dikembangkan secara profesional pada tahun 2003, WMP kini bersiap untuk go public. WMP yang tumbuh dan berkembang selama 26 tahun  sebagai salah satu kekuatan di industri consumer goods dan agricultural commodities  terbesar di regional, dengan memegang teguh visi Provide Food for The Nation.

“Langkah IPO ini akan menjadi katalis guna mengakselerasi pertumbuhan WMP sebagai salah satu leading actor dalam industri consumer goods & agricultural commodities di Indonesia. Hasil dari IPO ini akan menambah Capex yang telah kami tetapkan dalam rencana pengembangan WMP dan seluruh lini bisnisnya pada beberapa tahun mendatang," tambah Tumiyana.

Mega Nurfitriyana, C.O.O. Widodo Makmur Perkasa, menjelaskan “Kami berharap peran kami sebagai salah satu leading actor di dalam industri Consumer Goods dan Komoditas Agrikultur dapat memberikan manfaat positif bagi para pemangku kepentingan dan memajukan pertumbuhan ekonomi khususnya pada sektor ini di Indonesia. Oleh karena itu, kami yakin bahwa IPO akan memungkinkan Perseroan untuk memberikan lebih banyak manfaat kepada masyarakat yang merupakan mitra maupun pelanggan kami sembari memberikan nilai tambah bagi para Pemegang Saham."

Pada semester 1 2021, Perseroan berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp125,7 miliar, dengan tingkat pertumbuhan luar biasa sebesar 191% YoY, dibandingkan dengan semester 1 2020.  "Melalui IPO ini, kami berharap WMP akan mencapai kinerja pertumbuhan yang menarik dalam waktu dekat," tandasnya. 

Seperti diketahui, permintaan daging sapi dan unggas di Indonesia menunjukkan tren positif, mengingat dominasi penduduk usia produktif, pertumbuhan kelas menengah, serta peran besar daging sapi dan unggas sebagai sumber protein hewani utama di Indonesia.

Adapun masih rendahnya konsumsi daging sapi dan unggas per kapita di Indonesia dibandingkan dengan sejumlah negara di Asia Tenggara menunjukkan bahwa ruang pertumbuhan yang cukup besar, terutama ditopang oleh pertumbuhan populasi dan peningkatan pendapatan per kapita di Indonesia. Sebab itu, industri consumer goods dan komoditas pertanian yang ditekuni WMP tergolong menarik dan memiliki prospek pertumbuhan yang solid. (RO/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik