Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Saham-saham Jepang jatuh pada perdagangan sesi pagi Kamis (28/10), karena prospek mengecewakan perusahaan-perusahaan blue-chips teknologi mendorong aksi jual yang lebih luas, meskipun kenaikan saham-saham kelas berat terkait chip membatasi kerugian.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 0,9 persen menjadi diperdagangkan di 28.829.54 poin pada pukul 02.06 GMT, sedangkan indeks Topix yang lebih luas turun 0,65 persen menjadi diperdagangkan pada 2.000,68 poin.
"Saya memperkirakan beberapa perusahaan akan gagal memenuhi ekspektasi pasar pada musim laporan keuangan ini tetapi revisi turun adalah kejutan besar. Itu telah melukai sentimen investor," kata Shigetoshi Kamada, manajer umum di departemen riset di Tachibana Securities.
"Investor sedang menunggu laporan keuangan Toyota minggu depan karena pembuat mobil mempengaruhi industri terkait mereka. Pada saat yang sama pertemuan kebijakan Fed AS juga merupakan faktor besar untuk sentimen mereka."
Pembuat robot Fanuc jatuh 8,54 persen karena memangkas prospek untuk tahun ini, mengutip kekurangan chip dan suku cadang lainnya.
Hitachi kehilangan 1,39 persen karena pemotongan produksi dari pembuat mobil akibat kurangnya chip telah mempengaruhi konglomerat teknologi tersebut.
Pembuat komputer Fujitsu juga anjlok 8,0 persen setelah prospeknya meleset dari ekspektasi.
Pasar Jepang juga mengikuti penutupan S&P 500 semalam yang lebih lemah, yang berakhir lebih rendah karena penurunan harga minyak dan mundurnya imbal hasil obligasi AS.
Investor tetap berhati-hati tentang kebijakan suku bunga bank sentral menjelang pertemuan kebijakan Fed minggu depan, kata Kamada.
Pada Kamis bank sentral Jepang (BoJ) diperkirakan akan menjaga pengaturan kebijakan moneter tetap stabil, dan juga memproyeksikan inflasi untuk tetap di bawah target 2,0 persen untuk setidaknya dua tahun lagi.
Di sisi lain, pembuat wafer silikon Shin-Etsu Chemical melonjak 3,21 persen dan pembuat peralatan pembuat chip Screen Holdings melonjak 8,74 karena laba yang kuat.
Rekan mereka Tokyo Electron naik 1,96 persen dan Advantest melonjak 3,61 persen, membatasi kerugian keseluruhan pada Nikkei. (Ant/OL-12)
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif pada perdagangan saham selama sepekan pada periode 14–18 Juli 2025.
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 15 Juli 2025, diperkirakan mengalami koreksi sementara atau pullback ke kisaran 7.055.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved