Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Indonesia-Taiwan Kembangkan Industri Manufaktur Berteknologi Tinggi 

Insi Nantika Jelita
12/10/2021 22:59
Indonesia-Taiwan Kembangkan Industri Manufaktur Berteknologi Tinggi 
Ilustrasi industri manufaktur(Antara/Sigid Kurniawan)

INDONESIA dan Taiwan berupaya meningkatan kerja sama di sektor industri manufaktur dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara. Hal ini salah satunya diwujudkan melalui kegiatan Indonesia-Taiwan Industrial Collaboration Forum (ITICF). 

“Kami berharap, Indonesia dan Taiwan dapat tumbuh bersama dalam upaya mengembangkan sektor industri manufaktur, khususnya di sektor yang menggunakan teknologi tinggi (high-tech),” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, pada pembukaan ITICF ke-4 di Jakarta, Selasa (12/10). 

Menperin menjelaskan, kolaborasi antara Indonesia dengan Taiwan pada sektor industri dalam kerangka ITICF telah berlangsung sejak 2017 melalui beberapa sub forum, di antaranyaSub-Forum of Shipbuilding, Sub-Forum of Internet of Things (IoT), Sub-Forum of Food and Biotechnology, dan Sub-Forum of Metal Processing. 

“Kami juga berharap agar ITICF ke-4 ini dapat memperkuat kolaborasi yang telah terbangun serta terus menggali peluang kerja sama antara kedua belah pihak,” tambah Agus. 

Kemenperin menyebut, penyelenggaraan ITICF ke-4 merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang telah diadakan pada Desember 2019 di Taipei, Taiwan. Forum ini dikatakan menjadi sarana berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait pengembangan sektor industri kedua negara sejak empat tahun lalu. 

Baca juga : Ekonom Sebut Masih Ada Ekspor Bijih Nikel pada 2020

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Eko S.A. Cahyanto menyampaikan, pelaksanaan ITICFke-4 berfokus kepada upaya penguatan dan percepatan kolaborasi antara sektor industri Indonesia dan Taiwan, serta untuk menjadikan Indonesia sebagai production base bagi industri kedua pihak. 

Pada ITICF ke-4 ini, lanjutnya,  dilaksanakan pula dua penandatanganan MoU sebagai upaya yang konkret untuk mendorong kolaborasi yang lebih kuat dalam pengembangan industri. 

MoU pertama adalah Explore Opportunity in use of Seaweeds or Their Processing-by-products in Food or Agricultural Sectors. Penandatanganan dilakukan oleh PT Hakiki Donarta (Indonesia), Kings Ground BioTechCo. Ltd (Taiwan) dan Food Industry Research and Development Institute (FIRDI) Taiwan. 

Kedua, MoU on Industry-Academia Cooperation Project and On-The-Job Training Courses. Penandatanganan dilakukan oleh Kampuh Welding dan National Kaohsiung University of Science and Technology (NKUST). 

“Besar harapan kami, kerja sama yang ditandatangani tersebut dapat memberikan manfaat dan nilai tambah bagi para pihak pada khususnya dan sektor industri pada umumnya,” tutup Eko. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya