Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PANDEMI Covid-19 yang telah memasuki tahun kedua tidak menyurutkan langkah pengembang properti untuk terus berinovasi dalam pengembangan maupun pemasaran proyeknya. Sebut saja Citra Swarna Group yang menggandeng PT Bank Tabungan Negara untuk menggenjot pemasaran hunian besutannya, melalui Prorgam “KPR EAZY”.
Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatangan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Citra Swarna Group dan PT Bank Tabungan Negara oleh Direktur Utama Citra Swarna Group Victor dan Senior Vice President Nonsubsidized Mortgage & Personal Lending Division (NSLD) Bank BTN Suryanti Agustinar beserta staf dan jajarannya.
Victor meyakini, Program KPR EAZY akan memberikan angin segar kepada konsumen karena banyak kemudahan yang ditawarkan untuk kepemilikan hunian pada proyek-proyek besutan Citra Swarna Group, seperti Kartika Residence dan Citra Swarna Grande. Kemudahan dimaksud, antara lain adalah suku bunga mulai dari 4,99% fixed selama 2 tahun, bebas biaya provisi, bebas biaya administrasi, dan biaya proses murah.
"Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat mendorong pertumbuhan pembelian rumah dengan KPR dengan beragam produk yang inovatif dan kompetitif. Program KPR EAZY berlaku untuk semua produk hunian yang kembangkan oleh Citra Swarna Group" ujarnya.
Suryanti menyebut, program KPR Eazy akan berlangsung sampai dengan bulan Oktober 2021 dan dimungkinkan untuk diperpanjang. Adapun target penjualan yang bisa dihasilkan dari dua proyek ini sebesar Rp40 milliar-Rp50 miliar dalam durasi satu bulan.
Baca juga : MIP Memperkuat Pasar melalui Rebranding
Untuk mengejar target pertumbuhan sebesar 7%, pada fase kedua pandemi Covid-19 ini BTN memang terus menggenjot pemasaran kredit properti sebagai bisnis intinya, salah satunya dengan menggandeng para pengembang pilihan, seperi Citra Swarna Group.
“Makin menurunnya kasus Covid-19 dan trend positif ekonomi saat ini membuat kami optimis target penjualan dalam Program KPR Eazy serta pertumbuhan KPR secara korporasi sebesar 7% dapat tercapai,” ungkapnya.
Kartika Residence maupun Citra Swarna Grande merupakan produk terlaris di pusat Karawang, dengan menghadirkan konsep hunian berbeda dengan properti lain tawarkan, yakni Kawasan mandiri yang terintegrasi dengan beberapa fasilitas pendukung (one stop living) antara lain pusat komersial, pusat kuliner, pusat olahraga, tempat ibadah, Waterpark, pasar bersih dan wisata danau.
Saat ini Kartika Residence sedang memasarkan produk terbarunya, yakni Cluster Kahuripan. Dengan mengusung konsep ikonik dan terbesar pertama di Karawang, klister yang dibandrol mulai dari Rp400 jutaan per unit ini menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. “Ini artinya hanya dengan cicilan Rp2 juta-an per bulan, konsumen bisa mendapatkan hunian modern dan fasilitas super lengkap di Karawang,” pungkas Victor. (RO/OL-7
MENJAWAB tren interior bergaya kontemporer dan heritage, Idemu memperkenalkan Amarta, koleksi interior yang terinspirasi kekayaan tradisional dan budaya lokal.
Hal lain yang menurutnya menjadi pertimbangan masyarakat dalam negeri membeli properti adalah pemberian kebebasan dari pengembang.
Fahri memastikan dana yang pembangunan 1 juta unit tersebut ada dan banyak karena ada unsur bisnis bahkan saat mendaftar dan mengantre sehingga pola keuangannya akan sangat banyak.
Konsep hunian hijau kembali mencuri perhatian dunia internasional,FIABCI World Prix d’Excellence Awards 2025, yang digelar pada Juni lalu di Lagos, Nigeria.
Aksi massa di proyek properti dinilai ganggu iklim investasi dan stabilitas sektor. Kepastian hukum jadi sorotan utama.
Keterlibatan sektor properti nasional di pasar modal dinilai masih sangat rendah. Dari sekitar 500 anggota Realestat Indonesia (REI) DPD DKI Jakarta, hanya sekitar 1% yang IPO.
Bank BTN Cabang Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan pembangunan rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 800 unit selama 2025.
Sepuluh developer ini mencatat kontribusi signifikan dengan total realisasi kredit mencapai Rp1,7 triliun, setara 50% dari total KPR Non Subsidi yang disalurkan BTN
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya sangat serius untuk menyukseskan program perumahan nasional pemerintah.
Tahun ini, stok milik pengembang yang bekerja sama dengan BTN jika ditotal sudah mencapai 500 ribu unit lebih.
Dalam catatan BTN, saat ini terdapat lebih dari 38 ribu rumah yang sertifikatnya belum terselesaikan oleh developer. Rumah-rumah tersebut melibatkan 4.000 proyek.
BANK Tabungan Negara (BTN) menyusun skema pembiyaan kredit perumahan rakyat (KPR) bagi pekerja sektor informal. Seperti tukang cukur, ojek online, dan lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved