Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
PANDEMI Covid-19 yang telah memasuki tahun kedua tidak menyurutkan langkah pengembang properti untuk terus berinovasi dalam pengembangan maupun pemasaran proyeknya. Sebut saja Citra Swarna Group yang menggandeng PT Bank Tabungan Negara untuk menggenjot pemasaran hunian besutannya, melalui Prorgam “KPR EAZY”.
Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatangan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Citra Swarna Group dan PT Bank Tabungan Negara oleh Direktur Utama Citra Swarna Group Victor dan Senior Vice President Nonsubsidized Mortgage & Personal Lending Division (NSLD) Bank BTN Suryanti Agustinar beserta staf dan jajarannya.
Victor meyakini, Program KPR EAZY akan memberikan angin segar kepada konsumen karena banyak kemudahan yang ditawarkan untuk kepemilikan hunian pada proyek-proyek besutan Citra Swarna Group, seperti Kartika Residence dan Citra Swarna Grande. Kemudahan dimaksud, antara lain adalah suku bunga mulai dari 4,99% fixed selama 2 tahun, bebas biaya provisi, bebas biaya administrasi, dan biaya proses murah.
"Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat mendorong pertumbuhan pembelian rumah dengan KPR dengan beragam produk yang inovatif dan kompetitif. Program KPR EAZY berlaku untuk semua produk hunian yang kembangkan oleh Citra Swarna Group" ujarnya.
Suryanti menyebut, program KPR Eazy akan berlangsung sampai dengan bulan Oktober 2021 dan dimungkinkan untuk diperpanjang. Adapun target penjualan yang bisa dihasilkan dari dua proyek ini sebesar Rp40 milliar-Rp50 miliar dalam durasi satu bulan.
Baca juga : MIP Memperkuat Pasar melalui Rebranding
Untuk mengejar target pertumbuhan sebesar 7%, pada fase kedua pandemi Covid-19 ini BTN memang terus menggenjot pemasaran kredit properti sebagai bisnis intinya, salah satunya dengan menggandeng para pengembang pilihan, seperi Citra Swarna Group.
“Makin menurunnya kasus Covid-19 dan trend positif ekonomi saat ini membuat kami optimis target penjualan dalam Program KPR Eazy serta pertumbuhan KPR secara korporasi sebesar 7% dapat tercapai,” ungkapnya.
Kartika Residence maupun Citra Swarna Grande merupakan produk terlaris di pusat Karawang, dengan menghadirkan konsep hunian berbeda dengan properti lain tawarkan, yakni Kawasan mandiri yang terintegrasi dengan beberapa fasilitas pendukung (one stop living) antara lain pusat komersial, pusat kuliner, pusat olahraga, tempat ibadah, Waterpark, pasar bersih dan wisata danau.
Saat ini Kartika Residence sedang memasarkan produk terbarunya, yakni Cluster Kahuripan. Dengan mengusung konsep ikonik dan terbesar pertama di Karawang, klister yang dibandrol mulai dari Rp400 jutaan per unit ini menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. “Ini artinya hanya dengan cicilan Rp2 juta-an per bulan, konsumen bisa mendapatkan hunian modern dan fasilitas super lengkap di Karawang,” pungkas Victor. (RO/OL-7
Melunasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebelum waktunya sering dianggap sebagai keputusan finansial yang bijak. Namun, apakah langkah ini selalu menguntungkan?
Solonin juga menyadari dampak gangguan sebelumnya terhadap para pekerja lokal di lokasi ini.
Investasi asing di sektor properti Bali menunjukkan lonjakan tajam sejak beberapa tahun terakhir. Data terbaru mencatat kenaikan minat investor mancanegara hingga 85%
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai pertumbuhan pembangunan pada sektor properti seperti perumahan dan hotel di DKI Jakarta dan Tangerang Raya berdampak bagi warga Jawa Barat.
Sepuluh developer ini mencatat kontribusi signifikan dengan total realisasi kredit mencapai Rp1,7 triliun, setara 50% dari total KPR Non Subsidi yang disalurkan BTN
Pembeli mendapatkan pendampingan menyeluruh mulai dari verifikasi dokumen, konsultasi perpajakan, hingga edukasi proses balik nama sertifikat di BPN.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya sangat serius untuk menyukseskan program perumahan nasional pemerintah.
Tahun ini, stok milik pengembang yang bekerja sama dengan BTN jika ditotal sudah mencapai 500 ribu unit lebih.
Dalam catatan BTN, saat ini terdapat lebih dari 38 ribu rumah yang sertifikatnya belum terselesaikan oleh developer. Rumah-rumah tersebut melibatkan 4.000 proyek.
BANK Tabungan Negara (BTN) menyusun skema pembiyaan kredit perumahan rakyat (KPR) bagi pekerja sektor informal. Seperti tukang cukur, ojek online, dan lainnya.
Bank Muamalat diduga mengalami kerugian besar setara Asabri atau Jiwasraya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved