Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

PT SMK Positif Hadapi 2021

Mediaindonesia.com
24/8/2021 17:48
PT SMK Positif Hadapi 2021
(DOK PT SMK)

PADA Selasa, 24 Agustus 2021, PT. Satria Mega Kencana Tbk ("Perseroan") mengadakan Public Expose yang dilakukan melalui media elektronik sebagaimana bentuk kepatuhan Perseroan terhadap kebijakan pemerintah untuk melaksanakan protokol social distancing dalam kondisi pandemi ini. Perseroan adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang properti, kawasan pariwisata, dan aktivitas perusahaan holding. Perseroan menjalankan kegiatan usahanya melalui Entitas Anak yaitu PT Dwimukti Mitra Wisata ("DMW") dan PT Tanjung Karoso Permai ("TKP").

DMW bekerja sama dengan pemilik merk Sotis Hotel, merupakan operator dari 3 hotel yang dimiliki oleh Perseroan. Yaitu Sotis Hotel Falatehan Jakarta, Sotis Hotel Penjernihan Jakarta, dan Sotis Villa Canggu Bali.

Sementara itu TKP memiliki aset tanah dan akan mengoperasikan kawasan di Tanjung Karoso, Sumba Barat Daya. DMW sebagai pemegang kendali perhotelan akan terus mengembangkan perhotelan dari aset yang dimiliki oleh Perseroan di masa yang akan datang. Sedangkan TKP akan berfungsi sebagai kendaraan yang akan mewujudkan rencana strategis Perseroan dalam waktu jangka panjang dalam meningkatkan zona pariwisata di Tanjung Karoso, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.

Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan terkait dengan kondisi ketidakpastian ekonomi. Kondisi ini membawa dampak terhadap aspek sosial, yang memengaruhi berbagai industri dan pasar secara keseluruhan bahkan bukan hanya skala nasional namun juga internasional.

Kondisi ini menjadikan ekspektasi pertumbuhan industri properti, terutama pariwisata, menurun secara drastis. Hal ini membawa dampak Perseroan tidak dapat merealisasikan proyeksi laba positif di tahun 2020.

“Di sisi lain, Direksi telah berupaya untuk menjaga kesehatan finansial melalui pengelolaan modal yang bijaksana, termasuk efisiensi biaya secara berkelanjutan. Selain itu juga meminta dukungan dari mitra perbankan entitas anak Perseroan atas pengurangan suku bunga pinjaman yang cukup membantu penekanan biaya," jelas Floreta Tane, Direktur Keuangan Perseroan.

Stevano Adranacus, Direktur Utama Perseroan menambahkan bahwa sepanjang 2020 Perseroan masih tetap melanjutkan pengembangan lahan di Tanjung Karoso, Sumba Barat Daya. "Yang akan dibangun Kawasan Pariwisata Terpadu dan mempersiapkan pembangunan atas perluasan area yang terletak di belakang Sotis Villa Canggu yang rencananya akan dibuat hotel dengan kapasitas kurang lebih 100 kamar."

Stevano mengatakan, meskipun sampai dengan akhir tahun 2020 Perseroan belum mengakusisi lahan di Labuan Bajo, Perseroan tetap memasukkan sebagai target akusisi pada akhir tahun 2021. "Langkah selanjutnya, kami akan melanjutkan melakukan pembicaraan dengan kemitraan yang berpotensi bekerja sama dengan beberapa operator hotel untuk kawasan Tanjung Karoso. Kami berharap dapat memulai desain awal atas proyek Tanjung Karoso yang tertunda akan dilaksanakan pada akhir tahun 2021," imbuh Stevano.

Bagaimanapun memang tidak dapat dipungkiri bahwa Pandemi Covid-19 di tahun 2020 memberi banyak dampak pada sektor properti/real estate dan diperkirakan masih akan berdampak setidaknya 1 hingga 2 tahun ke depan. Terlebih industri pariwisata/perhotelan, diperkirakan tidak akan pulih sampai dengan 2023 atau 2024. "Namun kami masih optimistis setelah masa pemulihan, prospek industri real estate secara keseluruhan di Indonesia di masa mendatang akan menjadi stabil kembali, di dukung dengan sektor akomodasi/perhotelan yang menjadi pendorong utama industri ini. Sehingga rencana kami untuk melanjutkan pembangunan dimulai pada tahun 2022 dan memulai operasional perhotelan di pertengahan 2024 dapat terealisasi dengan baik," lanjut Stevano.

Berfokus pada kualitas dan pengembangan budaya, Direksi meyakini bahwa Perseroan memiliki eksposur signifikan untuk unggul di pasar dalam bisnis properti dan pariwisata di kemudian hari. Sejalan dengan rencana Pemerintah untuk menempatkan industri pariwisata di Indonesia di sebagai kendali utama perekonomian di Indonesia. Pemerintah telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,6% per tahun di 2020 untuk Indonesia dan menjadikan pariwisata sebagai salah satu metode yang termurah dan tercepat dalam menambah Cadangan Devisa dalam rangka pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara.

Dengan demikian terlihat bahwa peta jalan pemerintah dalam jangka waktu panjang sejalan dengan visi dan peta jalan Perseroan. Setelah fase pemulihan kondisi ekonomi, Perseroan berharap pemerintah tetap mencanangkan kebijakan yang mendukung industri pariwisata, yang dampak akhirnya akan menambah pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sehingga strategi ekspansi portofolio dan pengembangan zona pariwisata terpadu di Indonesia Timur yang dicanangkan Perseroan di tahun mendatang dapat terlaksana dan membawa dampak positif terhadap peningkatan nilai Perseroan di mata pemegang saham, meningkatkan daya tarik Perseroan serta menciptakan peluang bisnis bagi Perseroan. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya