Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH telah menjalankan berbagai upaya untuk menangani pandemi covid-19. Khusus di sektor ekonomi, pemerintah melakukan percepatan dalam mengeluarkan skema-skema kebijakan untuk meminimalisasi dampak pandemi. Semua dilakukan semata-mata untuk melindungi masyarakat Indonesia.
Namun demikian, sinergi dalam melaksanakan kebijakan masih dirasakan kurang, sehingga kementerian/lembaga kerap berjalan sendiri-sendiri. Untuk itu diperlukan revolusi atau perbaikan mendasar dalam kebijakan manajemen bantuan sosial di era pandemi. "Manajemen bantuan sosial seharusnya bukan lagi menjadi domain satu instansi pemerintah, tetapi menjadi domain semua instansi karena ini salah satu tugas utama pemerintah," kata Kepala Departemen Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri dalam keterangan resmi, Selasa (24/8).
Yose menjelaskan bahwa pada prinsipnya seluruh kementerian/lembaga tidak hanya memainkan peran masing-masing, tetapi bersinergi dan bekerja sama dengan industri lain untuk memastikan bantuan yang diberikan kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik. "Banyak pihak yang memiliki otoritas dalam penyaluran bantuan sosial tetapi tidak punya kemampuan, bahkan kurang memiliki tanggung jawab sehingga masing-masing cenderung bersikap wait and see," ungkap Yose.
Berbagai program bantuan yang saat ini digulirkan idealnya harus dapat diberikan secara merata dan transparan sebagai upaya untuk menghindari potensi terjadinya tumpang-tindih antarpenerima. Yose mendorong kementerian/lembaga untuk memanfaatkan pesatnya penetrasi teknologi digital dalam menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Ia mencontohkan penggunaan teknologi finansial (fintech) dalam menyalurkan bantuan kepada masyarakat seperti yang sudah dilakukan di dalam Program Kartu Prakerja.
Apalagi, menurutnya, setidaknya 70% masyarakat Indonesia sudah dapat mengakses internet melalui berbagai perangkat. "Kita tidak bisa underestimate penetrasi dari teknologi digital kepada masyarakat secara keseluruhan. Bahkan di tempat-tempat terpencil pun sudah banyak yang terjangkau teknologi digital ini," jelas Yose. Oleh karena itu, penyaluran bantuan melalui fintech ini dipandang perlu untuk dapat diintensifkan. "Penggunaan fintech dapat menjadi salah satu breakthrough dan seharusnya sudah kita kerjakan satu atau satu setengah tahun yang lalu," tutur Yose.
Selain itu, Yose menyorot masalah tingkat pengangguran yang naik akibat pekerja yang dirumahkan atau di-PHK selama pandemi covid-19. Menurut Yose, terdapat potensi pekerja yang dirumahkan tidak kembali dipekerjakan oleh perusahaan ketika kondisi kembali normal. Perlu dipikirkan ada suatu rehiring program yang dilakukan oleh Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) kepada pemberi kerja. Dengan demikian, ketika perusahaan telah beroperasi secara normal, karyawan yang sempat dirumahkan dapat kembali dipekerjakan.
"Tugas utama Kemenaker bukan bantuan sosial, melainkan memastikan bahwa orang-orang yang dirumahkan itu bisa dipekerjakan kembali, dan ini sesuai dengan domain Kemenaker," papar Yose. Kemenaker dalam hal ini harus fokus mengurus para pekerja ter-PHK itu. Caranya, dapat berkolaborasi dengan dunia pendidikan, pelaku industri, dan para pemain e-commerce nasional untuk mencari bentuk dan materi pelatihan yang paling dibutuhkan oleh pemakai tenaga kerja saat ini.
Yose menjelaskan bahwa saat ini kemampuan angkatan kerja Indonesia itu sangat di bawah standar negara-negara di kawasan regional. "Ini mencakup softskill dan technical skill. Hal itu masih perlu banyak diperbaiki," ungkap Yose. Menurutnya, pemerintah telah memberikan kepada masyarakat bantuan seperti Kartu Prakerja untuk menjawab tantangan tersebut. Ia menjelaskan bahwa pada esensinya Kartu Prakerja ialah program untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui berbagai pelatihan yang disediakan.
Walaupun terdapat insentif setelah mengikuti pelatihan, ia menegaskan bahwa Program Kartu Prakerja bukan semata program bantuan sosial. "Program Kartu Prakerja memang seharusnya fokus pada upaya untuk meningkatkan kemampuan peserta. Nanti setelah kondisi ideal, insentifnya ini akan dikurangi, sehingga dapat fokus kepada tujuan awal," pungkas Yose. (OL-14)
KELANGKAAN beras medium dan premium terjadi selama sepekan terakhir di sejumlah minimarket di Jawa Barat (Jabar). Konsumen terus mendapati kosongnya rak-rak beras.
UNTUK mengantisipasi ketersediaan beras di wilayah Bandung Raya, terutama menjelang datangnya puasa dan lebaran dan menekan harga beras yang masih tinggi.
BAITUL Mal Aceh menyalurkan 1.512 paket pangan kepada masyarakat miskin di Aceh.
BANTUAN sosial adalah salah satu bahasan yang cukup panas di tahun Pemilihan Umum 2024
Pasangan capres-cawapres nomor urut 1 dan 3 sebagai pemohon sebelumnya telah mendaftarkan petitum mereka ke MK.
ADA tiga akronim yang sering dipahami secara rancu, yaitu perlinsos (perlindungan sosial), bansos (bantuan sosial), dan jamsos (jaminan sosial).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved