Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

IHSG Menguat Tipis saat PPKM Dilonggarkan

Despian Nurhidayat
24/8/2021 10:25
IHSG Menguat Tipis saat PPKM Dilonggarkan
Ilustrasi: IHSG(Antara)

PERGERAKAN Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Selasa (24/8) dibuka menguat 0,08% atau 4,84 poin ke level 6.114,67. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,14% atau 1,2 poin ke posisi 865,03.

Riset Valbury Sekuritas memprediksi bahwa pergerakan IHSG akan menguat pada perdagangan hari ini. Hal ini disebabkan oleh dominasi sentimen positif baik dari internal maupun ekstenal.

Salah satu sentimen yang cukup memengaruhi pergerakan IHSG datang dari pelonggaran PPKM. Dengan membaiknya beberapa indikator, pemerintah akan mempertimbangkan penyesuaian secara bertahap atas pembatasan kegiatan masyarakat.

"Penyesuaian pertama yang bakal dilakukan selama periode perpanjangan PPKM hingga 30 Agustus nanti yaitu pembukaan tempat ibadah boleh dengan kapasitas maksimal 25% atau 30 orang. Sementara itu, restoran juga diperbolehkan membuka layanan makan di tempat dengan maksimal pengunjung sebanyak 25% atau 2 orang per meja dan batas jam operasional hingga pukul 20.00 waktu setempat. Lalu, untuk pusat perbelanjaan atau mal, operasional dibatasi hingga pukul 20.00 waktu setempat dengan kapasitas pengunjung maksimal 50%," ungkap Tim Riset Valbury Sekuritas.

Selain itu, sentimen yang juga cukup memengaruhi datang dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyiapkan anggaran Rp42,4 triliun untuk rencana pembiayaan investasi bagi BUMN dan lembaga lainnya yang akan direalisasikan pada semester II-2021.

Selain itu, Sri Mulyani mengatakan pemerintah berencana menambahkan pembiayaan investasi pada semester II 2021 sebesar Rp32,9 triliun yang berasal dari pemanfaatan cadangan PEN dan Rp16,9 triliun dari pemanfaatan SAL.

"Sentimen dari luar negeri, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memanggil bagi para pakar kesehatan untuk untuk bergabung ke dalam kelompok penasihat baru yang dibentuknya. Hal ini bertujuan untuk menyelidiki kembali asal-usul virus korona. Dalam penelitian kali ini, WHO akan memegang kendali penuh atas laporan apapun, termasuk apakah laporan itu bisa dipublikasi atau tidak," pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: Mendag: 14 Juta UMKM Gunakan Aplikasi Perdagangan Elektronik



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya