Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
DIREKTUR Pembiayaan dan Investasi PT Sarana Multi Infrastruktur Sylvi J. Gani mengungkapkan, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) memiliki output, atau dampak yang signifikan pada perekomian Sumatera dan nasional.
"Pembangunan JTTS memberikan dampak positif berupa penciptaan nilai tambah, pendapatan masyarakat dan kesempatan kerja di sektor-sektor ekonomi seperti konstruksi, industri pengolahan, pertambangan, perdagangan dan sektor lainnya," ujarnya dalam sebuah diskusi secara virtual, Jumat (20/8).
Sylvi menjelaskan, stimulus berupa investasi yang dilakukan dalam tahap konstruksi JTTS sebesar Rp195 triliun, dan investasi pada tahap operasional Rp257 triliun akan memberikan dampak yang besar. Berdasarkan hitungan PT SMI, output yang dihasilkan akan mencapai Rp768 triliun.
Lalu dari stimulus itu pula JTTS akan memberikan nilai tambah sebesar Rp369 triliun. Dampak lain dari JTTS, kata Sylvi, juga mempengaruhi pendapatan rumah tangga di sekitarnya, diperkirakan nilainya akan mencapai Rp119 triliun per tahun.
Lebih dari itu, melalui proyek JTTS pula sebanyak 671 ribu orang akan terserap menjadi tenaga kerja per tahunnya. Jumlah itu berasal dari 486 ribu orang per tahun di tahap konstruksi dan 185 ribu orang per tahun di tahap operasional.
Baca juga : Sirkuit Mandalika Disebut Miliki Keunikan dan Tantangan untuk Pembalap
"Ini adalah hasil analisa dari dampak ekonomi atas pembangunan 11 JTTS terhadap perekonomian nas. Dengan stimulus yang diberikan yaitu investasi pada tahap konstruksi dan juga pendapatan dari tahap operasional, ada multiplier effect untuk perekonomian nasional sebesar 1,7 kali," terang Sylvi.
"Selain memberi multiplier efek 1,7 kali, dampak output per tahun JTTS kita lihat kalau tadi totalnya Rp768 triliun, atau Rp51 triliun per tahun, maka dampaknya adalah sekitar 22% dari PDRB sumatera. Tenaga kerja per tahun dari JTTS 671 ribu orang per tahun ini setara 2,4% tenaga kerja di Sumatera," sambungnya.
Diketahui, JTTS merupakan salah satu proyek prioritas pemerintah yang telah dimulai sejak 2015. Direncanakan JTTS akan membentang hingga 2.812 kilometer di Pulau Sumatera. Nilai investasi proyek tersebut tercatat sebesar Rp538 triliun.
Proyek JTTS dilakukan untuk membuka sentra-sentra ekonomi baru yang dapat terbangun dari kawasan industri. Selain itu, diharapkan pula terjadi konektivitas di berbagai provinsi di Pulau Sumatera.
Hingga saat ini, ruas yang telah beroperasi mencapai 531 kilometer. Adapun dari 11 ruas yang direncanakan dibangun, PT SMI memberikan dukungan pembiayaan terhadap 5 ruas JTTS.
Ke-5 ruas tersebut yakni Medan-Binjai; Palembang-Indralaya; Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung; Bakauheni-Tebanggi Besar; dan pembiayaan dalam rangka pemenuhan porsi ekuitas di ruas Pekanbaru-Dumai. (OL-2)
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan penyitaan dalam kasus dugaan korupsi pengadaan lahan di sekitar Jalan Tol Trans Sumatra (JTSS).
Salah satu di antara mereka yakni mantan Direktur Utama PT Hutama Karya Realitindo Koentjoro dan eks Direktur PT STJ Setya Shri Laksana.
Volume lalu lintas (VLL) mencapai 125.839 kendaraan pada Senin (30/12) atau meningkat 38,50% dari VLL normal.
Tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu Seksi Bengkulu - Taba Penanjung telah 2 tahun beroperasi.
Proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Ruas Rengat-Pekanbaru seksi Lingkar Pekanbaru sepanjang 30,57 kmditargetkan rampung pada tahun 2026.
Selama 10 tahun kepemimpinannya, Presiden Joko Widodo telah mencatatkan berbagai pencapaian dalam pembangunan, terutama di bidang infrastruktur fisik dan digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved