Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PANDEMI covid-19 turut mempercepat digitalisasi. Sebuah data global mengatakan, 96% pemimpin mengatakan pandemi mempercepat transformasi digital mereka rata-rata 5,3 tahun. Berbagai layanan kini dilakukan secara daring. Masyarakat pun semakin terbiasa dan nyaman melakukan berbagai kegiatan online. Mulai dari bekerja, belajar, pertemuan, belanja, dan bahkan bertransaksi.
Sektor perbankan juga tidak luput dari tuntutan untuk beradaptasi. Pilihannya, melakukan perubahan ke arah digitalisasi atau bakal ditinggalkan nasabah. Dan lagi, saat ini Bank Indonesia selaku otoritas perbankan akan menerapkan infrastruktur sistem pembayaran BI Fast Payment (BI-Fast) untuk menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).
BI Fast memungkinkan transfer dana terjadi kapan pun secara realtime, sebab sistem ini beroperasi 24 jam sehari dan 7 hari sepekan (24/7). Dalam penerapan BI-Fast, perbankan harus menggunakan standar baru sistem pembayaran, yaitu ISO20022 (menggantikan protokol ISO8583) yang merupakan de facto standar internasional untuk protokol pembayaran antarinstitusi keuangan.
Arus digitalisasi dan penerapan BI-Fast ini semestinya menjadi peluang besar bagi setiap bank untuk meningkatkan layanan dan memperluas bisnis. Syaratnya, dengan melakukan adaptasi, termasuk peningkatan di sisi teknologi informasi (TI) sebagai tulang punggung digitalisasi dan penyesuaian dengan ISO20022.
"Perbankan harus berpacu untuk mengimbangi permintaan yang terus meningkat, bank tradisional dengan model lama dihadapkan pada tantangan mendesak untuk mengubah layanan mereka secara digital guna memenuhi kebutuhan konsumen dan bisnis akan ketersediaan, akses, dan kontrol layanan perbankan digital," ujar Nugraha Santosa, Presiden Direktur Anabatic Digital Raya (ADR), anak perusahaan PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) yang bergerak di bidang penyediaan jasa TI, baru-baru ini.
Untuk membantu perbankan beradaptasi dan meraih peluang dari arus digitalisasi, lanjut Nugraha, ADR siap memberikan dukungan dan solusi holistik. Ada tiga pilihan solusi yang ditawarkan ADR.
Baca juga: Transaksi via Livin' by Mandiri Melonjak, Super App Dipersiapkan
Pertama, reformasi total sistem pembayaran, yakni melakukan perombakan total dengan teknologi platform terbaru untuk sistem seluruh skema pembayaran, yakni transfer domestik, pembayaran internasional, batch processing, instant and real time payment mencakup SKN, TT, dan RTGS. Pilihan ini memberikan solusi menyeluruh dan mentransformasi infrastruktur pembayaran, namun memerlukan biaya besar dan waktu yang cukup panjang.
Kedua, solusi medium, yakni melakukan optimalisasi terhadap sistem yang ada dengan memanfaatkan super middleware yang akan melakukan mediasi antara sistem lama dan BI-Fast. Jadi, solusi ini memanfaatkan sistem lama, melakukan konversi dan orkestrasi antarsistem pembayaran yang terkait.
Ketiga, menyediakan konverter yang akan mengonversi dari sistem lama ke sistem BI-Fast. Pilihan ini paling sederhana, biayanya lebih ekonomis, dan waktu implementasinya cukup cepat. "Nantinya, solusi yang diberikan ADR disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi setiap bank," kata Nugraha.
Ia menegaskan, ADR memiliki sumber daya yang memadai untuk memberikan solusi menyeluruh bagi bank untuk bertransformasi menuju digitalisasi. Terlebih, sebagai anak perusahaan ATIC, ADR didukung oleh sejumlah sister company yang memiliki berbagai kompetensi di bidang teknologi informasi. ADR juga bermitra dengan perusahaan-perisahaan berkelas internasional seperti Temenos, Huawei, SAS, TIS, IBM, dan Pocket Bank. Dengan sumber daya tersebut, sejauh ini, ADR telah memiliki banyak pengalaman dalam implementasi solusi infrastruktur jaringan teknologi informasi di berbagai bank.
Ia menambahkan, saat ini para pemimpin mulai menyadari masa depan yang berkelanjutan dimungkinkan melalui transformasi digital berbasis data. Semua industri kini merangkul teknologi untuk membentuk kembali lanskap operasi mereka dan menuai manfaat dari peningkatan produktivitas, efisiensi yang lebih tinggi, dan peningkatan penghematan biaya. "ADR siap mengambil peranan besar di dalam implementasi dan memberikan jawaban percepatan transformasi digital di Indonesia," tegasnya. (RO/S-2)
PT Trimegah Karya Pratama atau UltraCorp terus mengembangkan bisnis dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan termasuk perbankan.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menyelenggarakan BCA Business Case Competition (BBCC), sebuah kompetisi tahunan bagi mahasiswa Indonesia.
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan reputasinya sebagai institusi keuangan nasional yang mampu bersaing di panggung global dengan masuk ke daftar Global 2000 Forbes pada 2025.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
PEMERINTAH Indonesia telah menetapkan logistik sebagai sektor kunci yang akan mendapat banyak dukungan.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota. D sisi lain, inovasi pun perlu kajian matang agar tidak mandek di tengah jalan.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) resmi membuka gelaran UMK Digital Fest 2025 dengan tema "Empowering MSMEs through Digital Transformation."
PRODUSEN pemindai PFU Asia Pacific Pte. Ltd. (PAPL) mengumumkan pemindai gambar Ricoh telah berhasil meraih sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di Indonesia.
Kerja sama ini merupakan wujud kontribusi nyata Peruri dalam memperkuat infrastruktur digital dan mendukung tata kelola pemerintahan desa yang lebih efektif dan transparan.
Desa penyangga memiliki peran penting untuk ikut bertransformasi. Salah satu langkah strategisnya adalah melalui digitalisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved