Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
ANTUSIASME peserta dalam Pelatihan Petani dan Penyuluh yang dilaksanakan Kementerian Pertanian, melalui BPPSDMP, sangat terasa.
Hal ini terlihat dari Gelombang 4 pelatihan yang menjadi tanggung jawab BBPP Lembangn. Materi pemupukan dan KUR pada yang disampaikan, diikuti belasan ribu petani.
Pelatihan Petani dan Penyuluh sendiri digulirkan untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
Ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, yang disampaikan secara virtual saat pembukaan.
“Kita harus membangun kemandirian pangan untuk kesejahteraan petani dan saya mengapresiasi kepada Kementerian Pertanian dalam membangun SDM pertanian,“ ungkap Presiden Jokowi.
Menurutnya, petani dan kelompok tani diharapkan dapat menggarap sektor hulu hingga hilir mulai dari budi daya, hingga pascapanen pengolahan dan pemasaran.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan hal serupa.
“Alam Indonesia sangat melimpah dan harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh kita semua,” ujar Mentan Syahrul saat pengukuhan Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan yang berbarengan pelaksanaan nya dengan pembukaan pelatihan petani dan penyuluh.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi.
“SDM adalah kunci peningkatan produktivitas karenanya pembangunan pertanian berkaitan dengan pembangunan SDM pertanian,” jelas Dedi dalam keterangannya, Jumat (13/8).
Untuk itu, Kementerian Pertanian melenggarakan Pelatihan bagi Petani dan Penyuluh Pertanian secara online dengan target 1 juta petani dan penyuluh pertanian se-Indonesia, dilakukan bertahap mulai 7-14 Agustus 2021 terdiri atas 18 gelombang dengan penanggung jawab tiap gelombang dari Unit Pelaksana Teknis Lingkup BPPSDMP.
Materi yang disampaikan untuk setiap gelombang yaitu Kebijakan Pemupukan Nasional, dan tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Untuk gelombang 4, pada Senin (9/8), menjadi tanggung jawab Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.
Peserta yang mengakses melalui zoom terpantau 2.000 orang, serta 5.000 orang menyaksikan melalui live streaming youtube BPPSDMP dan 3.500 peserta yang mengakses melalui live streaming youtube Puslatan Kementan.
Hadir 25 orang petani dan penyuluh Kabupaten Bandung Barat yang diundang ke BBPP Lembang dengan tetap menjaga protokol pencegahan dan pengendalian covid-19, juga menyaksikan bersama dari beberapa Balai Pelatihan Pertanian di wilayah Jawa Barat yang menjadi tanggung jawab BBPP Lembang.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, berharap kegiatan bisa diikuti dengan sebaik-baiknya.
“Alhamdulillah kita bisa berkumpul secara online dan offline, bahwa Pelatihan bagi Petani dan Penyuluh gelombang 4 ini sebagai upaya bagaimana kita insan pertanian meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan memanfaatkan IT sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja kita semua,” ujar Ajat.
Peserta memperoleh materi tentang Kebijakan Pemupukan Nasional yang disampaikan oleh Kepala BPPSDMP dan ditambahkan oleh Widyaiswara BBPP Lembang, Yeyep Dintan.
Materi selanjutnya adalah Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disampaikan secara langsung oleh Direktur Pembiayaan Kementan dan ditambahkan oleh Widyaiswara BBPP Lembang, Bayu Sumantri. Pihak Perbankan yang kali ini dari Bank Negara Indonesia (BNI) diwakili oleh Candra, memberikan materi tentang Strategi Pengajuan KUR.
Salah seorang peserta, Djamaludin, Penyuluh Kabupaten Bandung Barat menyampaikan kesannya mengikuti pelatihan,
“Pelatihan ini menambah pengetahuan kami tentang tata cara pemupukan yang baik dan benar, dan menambah wawasan pengajuan pembiayaan pembangunan pertanian,” jelas penyuluh pertanian yang akrab disapa Kang Djamal.
Salah seorang petani binaan Kang Djamal, Opa Mustopa dari Kelompok Tani Makmur Bersama, mengaku mendapatan wawasan baru dari pelatihan ini.
“Materinya dapat memberikan wawasan kepada saya sebagai petani terutama tentang pemupukan dan terkait KUR saya akan mengajukannya karena pandemi covid-19 ini membuat saya berpikir ulang untuk bisa menambah modal tani saya dibidang budidaya brokoli dan lettuce,” ujar Opa. (RO/OL-09)
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
Turunnya hujan membuka asa bisa kembali menanam padi di tengah ketidakpastian kondisi cuaca
Pupuk Kaltim membantu merancang model pertanian modern di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Indonesia kini resmi memiliki wadah kolaboratif dan strategis untuk pengembangan teknologi dan pemanfaatan biochar melalui dibentuknya Asosiasi Biochar Indonesia Internasional.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Balaikota Timoho, Selasa (8/7/2025).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan saat ini pemerintah telah siap untuk mengirimkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 ribu ton ke Palestina.
Moratorium selama tiga tahun akan menciptakan stabilitas ekosistem pertembakauan dan memberi ruang bagi petani serta pelaku industri agar tidak gulung tikar.
Peningkatan pengetahuan petani mengenai pengelolaan hama juga akan berdampak positif lebih luas, antara lain berkontribusi langsung pada peningkatan produksi pangan dalam negeri.
PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo subholding dari PTPN III (Persero) mendapat apresiasi dari Pimpinan VII BPK Slamet Edy Purnomo dalam kunjungan kerjanya ke Java Coffee Estate.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Keunggulan melon itu terletak pada produktivitas tinggi, ketahanan terhadap penyakit, dan kualitas buah premium yang sesuai dengan permintaan pasar modern.
Permentan 15/2025 Permudah Petani Peroleh Pupuk Bersubsidi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved