Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
LAJU pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2021 terus membaik. Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan hingga triwulan II 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 7,07% secara tahunan atau year on year (yoy).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan perbaikan itu tak hanya ditopang belanja pemerintah, tapi juga disokong mesin penggerak ekonomi lainnya, seperti kredit perbankan.
Erick menilai saat ini arah pemulihan ekonomi sudah berada sesuai jalur. Pihaknya berharap melalui sinergi antar BUMN saat ini mampu mengakselerasi pertumbuhan tersebut.
“Ketangguhan, adaptif, dan kolaboratif menjadi kunci untuk melalui berbagai tantangan serta bangkit dan terus membangun optimisme atas pertumbuhan ekonomi ke depan,” ujar Erick pada webinar Sinergi Menjaga Momentum dan Optimisme Pemulihan Ekonomi, di Jakarta, Jumat (6/8).
Senada, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebut dari sisi makro kondisi perekonomian Indonesia saat ini sudah jauh lebih baik. Kontraksi ekonomi paling dalam, menurutnya, telah terjadi pada triwulan II 2020 lalu dengan realisasi -5,3%.
Kemudian pada kuartal selanjutnya, ekonomi terus mencatat perbaikan hingga berhasil keluar dari resesi pada triwulan II 2021 dengan pertumbuhan 7,07%. Hal ini merupakan salah satu hasil dari dorongan fiskal yang dilakukan sejak awal 2021.
Kebijakan fiskal telah mampu mendorong sumber pertumbuhan lain seperti konsumsi rumah tangga yang memang memiliki porsi besar dalam perekonomian.
“Pada kuartal II 2021, seluruh komponen pertumbuhan mencatatkan tren positif. Ini hakikat pemulihan, tak hanya mengandalkan pemerintah tapi juga pengusaha dan masyarakat,” ujar Suahasil.
Di sisi lain, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menyebut bank sentral telah bergerak secara optimal untuk menjaga stabilitas perekonomian dan nilai tukar.
Dalam upaya menjaga stabilitas rupiah, BI menerapkan kebijakan intervensi di tiga pasar. Pertama, di pasar spot. Kedua, domestic non-deliverable forwards (DNDF), dan ketiga, pasar obligasi pemerintah atau surat berharga negara (SBN).
“Dalam menjaga stabilitas perekonomian, BI mengoptimalkan bauran kebijakan, yakni kebijakan moneter, makroprudensial, sistem keuangan, dan kebijakan lainnya,” paparnya.
Keberhasilan kolaborasi
Momentum pemulihan ekonomi ini juga disambut baik Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Ketua Himbara sekaligus Dirut Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso mengungkapkan keberhasilan ini ialah berkat sinergi dari seluruh pihak yang terlibat.
“Pertumbuhan GDP growth 7,07% year on year ini merupakan keberhasilan kolaborasi dan orkestrasi kebijakan yang sangat baik, terutama yang awalnya kami rasakan bahwa pasarnya terdampak oleh pandemi dan tidak berjalan normal sehingga kami harapkan pemerintah turun tangan melalui berbagai kebijakan dan stimulus,” ungkap Sunarso.
Menurut dia, stimulus yang dirasakan Himbara, yakni government investment, government spending, dan government guarantee, memiliki pengaruh sangat signifikan terhadap pemulihan ekonomi nasional.
Untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi, BRI akan terus menyalurkan kredit, menyalurkan bantuan sosial, dan berbagai stimulus dari pemerintah. Untuk menumbuhkan bisnis, BRI akan tetap fokus di UMKM.
Dirut Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan pihaknya bersama-sama dengan bank Himbara lainnya tetap berkomitmen untuk mendukung kebijakan Pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dengan turut membantu dunia usaha, khususnya korporasi.
Bank Mandiri optimistis untuk menerapkan strategi bisnis yang mendukung pertumbuhan ke depan. Hal ini mengindikasikan bahwa perbankan dan dunia usaha sudah bergerak dari siklus bertahan dari dampak covid-19 ke siklus pertumbuhan yang lebih tinggi.
Dirut BNI Royke Tumilaar mengatakan, perbankan akan terus membuat program strategis bagaimana memanfaatkan digital platform agar memudahkan ekspor, termasuk mengoptimalkan BNI Xpora guna memberdayakan UMKM untuk mulai berorientasi ekspor, serta jaringan BNI di luar negeri untuk menjadi etalase eksportir dan tempat untuk membuka pasar dengan buyer.
Sementara itu, Dirut Bank Tabungan Negara (BTN) Haru Koesmahargyo berkomitmen akan terus berupaya memperbaiki ekosistem perumahan agar dapat memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat Indonesia khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Selain itu, pihaknya juga fokus untuk menyiapkan pembiayaan hunian bagi para milenial di urban kota yang terintegrasi TOD atau sarana transportasi dengan harga terjangkau. (RO/S3-25)
BRI sepanjang Januari - Mei 2025, menyalurkan KUR senilai Rp69,8 triliun, atau setara 39,89% dari total alokasi tahunan sebesar Rp175 triliun.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menghadirkan vending machine berisi produk usaha mikro dan kecil (UMKM) di Pelabuhan Ajibata, Danau Toba,
Selain mendorong kebugaran dan kebiasaan olahraga masyarakat, sektor ekonomi juga dipastikan bergerak.
Jambore Koperasi dan UMKM Expo BMC 2025 merupakan wujud komitmen pemerintah daerah mendukung pertumbuhan dan pemberdayaan koperasi serta UMKM.
INDRAMAYU tak hanya terkenal dengan kelezatan mangganya, tapi kini juga menjadi saksi tumbuhnya semangat wirausaha baru di kalangan ibu-ibu rumah tangga.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan wawasan mengenai pentingnya identifikasi dan pengelolaan risiko dalam menjalankan usaha, terutama di sektor kuliner.
Sepuluh developer ini mencatat kontribusi signifikan dengan total realisasi kredit mencapai Rp1,7 triliun, setara 50% dari total KPR Non Subsidi yang disalurkan BTN
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya sangat serius untuk menyukseskan program perumahan nasional pemerintah.
Tahun ini, stok milik pengembang yang bekerja sama dengan BTN jika ditotal sudah mencapai 500 ribu unit lebih.
Dalam catatan BTN, saat ini terdapat lebih dari 38 ribu rumah yang sertifikatnya belum terselesaikan oleh developer. Rumah-rumah tersebut melibatkan 4.000 proyek.
BANK Tabungan Negara (BTN) menyusun skema pembiyaan kredit perumahan rakyat (KPR) bagi pekerja sektor informal. Seperti tukang cukur, ojek online, dan lainnya.
Bank Muamalat diduga mengalami kerugian besar setara Asabri atau Jiwasraya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved