Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KETUA Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pelonggaran kebijakan tingkat bunga penjaminan yang dilakukan berdampak positif bagi perbankan.
"Pantauan kami, sejak akhir triwulan IV 2020, suku bunga rerata rupiah pada bank umum terpantau turun 91 basis poin, valuta asing turun 19 basis poin," ujarnya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) secara virtual, Jumat (6/8).
"Jadi dengan penurunan bunga itu mereka bisa lebih leluasa menyalurkan kredit ke perbankan. Jadi kami akan memonitor terus keadaan sistem perbankan kita," sambungnya.
Diketahui LPS telah menurunkan tingkat bunga penjaminan sebesar 50 basis poin untuk simpanan rupiah pada bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat menjadi 4% dan 6,5%. Demikian halnya tingkat bunga penjaminan valuta asing dipangkas 0,25 basis poin menjadi 0,50%
Purbaya bilang, LPS masih memiliki ruang untuk kembali memangkas suku bunga penjaminan. Sebab, saat ini suku bunga acuan dari Bank Indonesia berada lebih rendah dari suku bunga penjaminan yang berlaku.
"Jadi kalau keadaan memungkinkan, kami akan menurunkan ke level yang lebih mendukung untuk pemulihan ekonomi," ujarnya.
Penurunan kembali tingkat bunga penjaminan, sambung Purbaya, akan berdampak pada penurunan bunga deposito di perbankan. Dus, itu akan mendorong masyarakat yang menanamkan uangnya di bank untuk membelanjakannya.
"Artinya, orang-orang kaya yang tadinya enggan belanja karena mungkin masih menikmati bunga besar, ketika bunga turun lagi, mungkin dia akan enggan untuk tidak belanja," imbuhnya.
"Kalau orang-orang kaya ini mulai belanja, harusnya ekonomi akan semakin terdorong dan yang di bawah, yang tidak kaya akan menerima dampak positif yang lebih besar dari belanjanya orang kaya tadi. sehingga ekonomi akan bergulir lebih cepat. Saya pikir itu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," sambung Purbaya.
Adapun hingga Juni 2021, jumlah rekening yang dijaminkan oleh LPS telah mencapai 99,92% dari total sebanyak 360.964.146 rekening. (Mir)
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan reputasinya sebagai institusi keuangan nasional yang mampu bersaing di panggung global dengan masuk ke daftar Global 2000 Forbes pada 2025.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Gubernur Banten, Andra Soni di Surabaya sebagai upaya bersinergi menguatkan perekonomian antar daerah.
Kejagung dinilai menggunakan pasal keranjang sampah dalam pengusutan kasus dugaan korupsi terkait pemberian kredit oleh Bank DKI Jakarta dan BJB pada Sritex
Purbaya menyampaikan dirinya ingin memperkuat peran LPS dalam resolusi perbankan dan pengelolaan program penjaminan polis asuransi.
Diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, risiko siber telah menjadi ancaman yang semakin kompleks dan nyata bagi organisasi di seluruh dunia.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengajak para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk lebih memahami literasi keuangan dengan baik.
Ribuan peserta dan penonton dari luar kota dan luar negeri diharapkan ikut menggerakkan sektor pariwisata, perhotelan, kuliner, dan UMKM lokal.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menuturkan, daya beli masyarakat diperkirakan masih akan rendah di semester I 2025.
Sebanyak 624,67 juta rekening nasabah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Desember 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved