Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Laba Bersih Bank Mandiri Kuartal II-2021 Capai Rp12,5 Triliun

Fetry Wuryasti
29/7/2021 19:05
Laba Bersih Bank Mandiri Kuartal II-2021 Capai Rp12,5 Triliun
Paparan kinerja Bank Mandiri triwulan II 2021 di Jakarta, Kamis (29/7)(Antara)

PT Bank Mandiri Tbk pada kuartal II-2021 membukukan laba bersih sebesar Rp12,5 triliun, atau tumbuh 21,45% secara tahunan (yoy). Laba ini diraih dari pendapatan bunga yang tercatat tumbuh 6,45% yoy. Beban bunga turun 20,43% yoy, seiring dengan keberhasilan inisiatif penurunan beban biaya (cost of fund).

"Fee based income tercatat tumbuh 17,27% yoy mencapai Rp15,9 triliun. Sehingga total pendapatan operasional mencapai Rp52 triliun, tumbuh 19,99% yoy," kata Direktur Keuangan Bank Mandiri Sigit Prastowo, pada paparan kinerja, Kamis (27/7).

Dia menambahkan biaya operasional tercatat sebesar Rp23 triliun, tumbuh 20,03% yoy terutama disebabkan oleh adanya merger dari Bank Syariah Indonesia. Merger ini juga membuat aset bank menjadi Rp1580,5 triliun, tumbuh 16,26% (yoy).

Biaya pencadangan (CKPN) pada kuartal II-2021 tercatat Rp11 triliun, meningkat 6,9% yoy. Kualitas kredit dia sampaikan juga membaik dengan rasio NPL gross 3,08%, turun 22 basis poin yoy, dengan coverage ratio yang terjaga pada level 221,87% margin bunga bersih/net interest margin (NIM) tumbuh 40 basis poin menjadi 5,05%, dibandingkan akhir tahun 2020. Rasio kecukupan modal (CAR) bank only tercatat di 18,94%.

Kemudian rasio CASA secara konsolidasi tercatat sebesar 68,49% yoy, terutama didorong pertumbuhan CASA secara bank only sebesar 25% yoy. CASA bank only telah mencapai di angka 73,2. Dana pihak ketiga mencapai Rp1.169,2 triliun, tumbuh 19,73% dan CASA sebesar Rp800,8 triliun, tumbuh 32,49%.

Kinerja Bank Mandiri turut ditopang oleh kinerja perusahaan anak, seperti Bank Syariah Indonesia yang membukukan pembiayaan sebesar Rp161,5 triliun, tumbuh 11,7% yoy. Lalu Bank Mandiri Taspen menyalurkan pembiayaan Rp29,2 triliun, tumbuh 27,7% yoy, Mandiri Sekuritas mencatatkan equity trading volume mencapai Rp240,9 triliun, tumbuh 53,7% yoy.

Kemudian Asuransi Jiwa Axa Mandiri dan Mandiri in Health mencatatkan total premium income Rp3,4 triliun, tumbuh 11,9% yoy. Mandiri Tunas Finance dan Mandiri Utama Finance memiliki loan disbursement masing-masing sebesar Rp9,2 triliun, tumbuh 4,2% yoy dan Rp4,7 triliun, tumbuh 105,9% yoy, dan Mandiri Investasi yang memiliki total asset under management sebesar Rp64,3 triliun, tumbuh 7,4% yoy.

"Secara total laba perusahaan anak berkontribusi sebesar Rp1,56 triliun atau 12,5% dari laba konsolidasi Bank Mandiri," kata Sigit.

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menjelaskan secara konsolidasi, kredit bank ending balance tercatat tumbuh mencapai Rp1.014,3 triliun, tumbuh 16,37% yoy. Sedangkan kredit average tumbuh 9,85% yoy, mencapai Rp962,1 triliun.

Pencapaian kredit didorong oleh perusahaan anak yakni BSI dan Bank Mantap. Sedangkan pertumbuhan kredit secara bank only ditopang oleh segmen whole sale, corporate banking, dan commercial banking yang tumbuh 7,13%, serta segmen retail banking yang tumbuh 5,78%.

"Sektor penopang kredit antara lain kelapa sawit, FMCG, konstruksi, telekomunikasi, energi, pertanian dan peternakan," kata Sigit. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya