Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

RI Bisa Jadi Pemain Utama Kendaraan Listrik Dunia

Andhika Prasetyo
14/7/2021 19:16
RI Bisa Jadi Pemain Utama Kendaraan Listrik Dunia
Pengunjung mengamati mobil listrik Tesla Model X yang dipamerkan dalam IIMS Hybrid 2021.(Antara)

KEPALA Staf Kepresidenan Moeldoko optimistis Indonesia bisa menjadi pemain utama di industri kendaraan listrik dunia. Bukan hal mustahil jika pemerintah dan pelaku usaha bekerja sama untuk memaksimalkan seluruh potensi.

Moeldoko menyebut pengembangan kendaraan listrik secara bersamaan akan mendorong industri teknologi dan rancang bangun menjadi semakin kuat. Peluang itu bisa menempatkan Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL BB).

Baca juga: Menperin: Banyak Perusahaan Otomotif Tertarik Berinvestasi di RI

“Peluang untuk berhasil dalam mobil listrik seperti negara lain masih sangat besar, karena perkembangan teknologi saat ini belum semapan combustion engine. Starting point Indonesia relatif sama dengan negara lain,” ujar Moeldoko dalam keterangan resmi, Rabu (14/7).

Selaku Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko meyakini Indonesia dapat memproduksi kendaraan listrik secara mandiri. Di samping telah memiliki industri kendaraan konvensional yang matang, Indonesia juga salah satu negara pemilik cadangan nikel laterit terbesar di dunia. 

Diketahui, nikel merupakan bahan baku utama dari komponen termahal kendaraan listrik, yakni baterai lithium. “Masih banyak potensi yang dapat dikembangkan. Sepanjang didukung dengan insentif fiskal maupun nonfiskal yang menarik bagi pelaku industri," pungkas Moeldoko. 

Baca juga: PLN akan Pensiunkan PLTU Secara Bertahap

"Tentunya ditopang riset dan pengembangan teknologi, saya yakin Indonesia dapat memiliki kendaraan listrik karya anak bangsa yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar global,” imbuhnya.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengungkapkan permintaan kendaraan listrik secara global diperkirakan terus meningkat. Bahkan, dapat mencapai minimal 55 juta unit pada 2040. Pertumbuhan itu secara langsung mengarah pada peningkatan kebutuhan baterai lithium. Pada 2030, terdapat kebutuhan 500 GWH baterai untuk kendaraan listrik.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya