Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Boeing Kurangi Produksi 787 Dreamliner usai Temukan Masalah

Mediaindonesia.com
13/7/2021 20:53
Boeing Kurangi Produksi 787 Dreamliner usai Temukan Masalah
United Boeing 787 Dreamliner terlihat di landasan di Bandara Internasional Los Angeles 17 Januari 2012.(AFP/Robyn Beck. )

BOEING sementara akan mengurangi produksi pesawat 787 Dreamliner setelah mengidentifikasi masalah baru selama inspeksi, perusahaan mengumumkan Selasa (13/7).

"Boeing memprioritaskan ulang sumber daya produksi selama beberapa minggu setelah mengidentifikasi pengerjaan ulang tambahan yang akan diperlukan pada 787 yang tidak terkirim," kata perusahaan itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Raksasa penerbangan itu telah bekerja dengan regulator di Federal Aviation Administration (FAA) pada inspeksi sistem 787 setelah masalah produksi sebelumnya di pesawat.

"FAA menggambarkan masalah itu terkait kualitas manufaktur di dekat hidung pada 787 Dreamliners tertentu dalam inventaris perusahaan dari pesawat yang tidak terkirim," kata seorang juru bicara agensi.

"Meskipun masalah ini tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap keselamatan penerbangan, Boeing telah berkomitmen untuk memperbaiki pesawat-pesawat ini sebelum melanjutkan pengiriman. Berdasarkan data, FAA akan menentukan modifikasi serupa harus dilakukan atau tidak pada 787 yang sudah dalam layanan komersial."

Masalah 787 terbaru menambah hambatan yang dihadapi Boeing bahkan ketika industri perjalanan mulai pulih dari penurunan mendalam yang disebabkan oleh covid-19. Ditambah lagi, maskapai komersial mengumumkan pesanan pesawat baru yang signifikan.

Seorang juru bicara Boeing mengatakan pengiriman 787 baru tetap dihentikan saat perusahaan bernegosiasi dengan FAA mengenai protokol inspeksi untuk badan pesawat jet.

"Pengumuman itu berarti produksi Boeing 787 pada bulan ini untuk sementara akan lebih rendah dari lima bulan dari awal tahun dan secara bertahap akan kembali ke tingkat itu," kata perusahaan itu. "Boeing sekarang mengharapkan untuk mengirimkan kurang dari setengah dari 787 yang saat ini ada dalam inventaris tahun ini."

Boeing sebelumnya mengatakan memiliki sekitar 100.787 pesawat dalam persediaan. Pengungkapan itu terjadi ketika Boeing melaporkan 79 pengiriman pesawat komersial kuartal kedua, naik dari 70 pada periode tahun lalu.

 

Angka-angka itu termasuk lompatan besar dalam pengiriman 737 MAX setelah FAA mengizinkan jet untuk melanjutkan layanan pada November 2020 setelah dilarang terbang selama 20 bulan karena dua kecelakaan mematikan. Saham Boeing turun 1,9% dalam praperdagangan pasar menjadi US$233,85. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya