Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PERUSAHAAN Listrik Negara (PLN) menerjunkan 2.356 petugas untuk menjaga keandalan pasokan listrik di lokasi penting penanggulangan covid-19 di Jakarta, termasuk di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta.
PLN mengaku menyiapkan enam unit UPS (Uninterruptible Power Supply), 4 Unit Kabel Bergerak (UKB), 20 Unit Power Bank dengan total kapasitas 8.860 kilo Volt Ampere (kVA), 17 Unit Gardu Bergerak (UGB), dan 4 unit mobil crane.
Wisma Atlet yang digunakan sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19 mempunyai kapasitas daya 11.080.000 Volt Ampere (VA).
"Secara sistem kelistrikan Wisma Atlet Pademangan dan Rusun Nagrak sudah siap dan petugas kami juga siap melayani 24 jam," kata Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali, Haryanto WS dalam rilis resmi, Rabu (16/6).
PLN menjelaskan, terdapat tiga gardu distribusi yang memasok tujuh tower di sana. Listrik Wisma Atlet Kemayoran sendiri dipasok oleh tiga sumber dari gardu induk berbeda yang terdiri dari satu suplai utama dan dua suplai cadangan dengan kualitas listrik yang sama.
Sistem kelistrikan di Wisma Atlet dilengkapi dengan Automatic Change Over (ACO) di sisi tegangan menengaj sebagai alat untuk memindahkan pasokan listrik dari suplai utama ke suplai cadangan apabila yang utama mengalami gangguan.
Pemprov DKI Jakarta diketahui berencana menggunakan Wisma Atlet Tower 8 di Pademangan dan Rusun Nagrak sebagai tempat cadangan mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 di Jakarta.
PLN menyebut, Wisma Atlet Tower 8 Pademangan mempunyai daya listrik 4.845.000 VA yang dipasok oleh 1 sumber utama dan 2 sumber cadangan. Sistem kelistrikan ke lokasi tersebut juga dilengkapi dengan ACO sama halnya dengan Wisma Atlet Kemayoran.
Sedangkan, di Rusun Nagrak di Cilincing memiliki total daya listrik 7.195.000 VA dan dilayani dengan 3 gardu distribusi untuk 14 tower. Sistem kelistrikan di lokasi tersebut mempunyai 2 sumber listrik yang terdiri dari sumber utama dan cadangan.
Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran pada Selasa (15/6) lalu, menampung pasien hingga 5.453 pasien covid-19. Angka ini dihimpun berdasarkan data per Selasa (15/6). Adapun jumlah tempat tidur di 4 tower di RSD Wisma Atlet ini mencapai 7.937. Artinya keterisian tempat tidur di Wisma Atlet mencapai 68,7%. (OL-13)
Baca Juga: Wali Kota Tetapkan Status Kota Bogor Siaga Covid-19
Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di empat tower ini terdiri dari 2.455 laki-laki dan 2.398 perempuan.
Tercatat ada pengurangan 9 orang pasien. Dari total 815 pasien yang dirawat, mencakup 493 pria dan 332 perempuan.
Jumlah pasien covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet bertambah 15 orang. Sedangkan pasien sudah meninggalkan Wisma Atlet sebanyak 17 orang.
Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Yudo Margono menyampaikan hari ini (6/5) ada 916 orang yang keluar dari Wisma Atlet. Sebelumnya pada (5/5) ada 818 orang.
Sejak 23 Maret, sudah 2.119 orang terdaftar sebagai pasien covid-19 di Wisma Atlet.
Adapun pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit darurat bertambah 2 orang menjadi total 885 orang.
Seiring dengan membludaknya pasien covid-19 di rumah sakit rujukan, beban tenaga medis semakin berat. Di Jakarta saat ini kasus covid-19 menembus lebih dari 39 ribu per (30/8).
Berdasarkan rekapitulasi data sejak 23 Maret hingga hari ini (31/8), jumlah pasien yang dinyatakan sembuh covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran mencapai 10.645 orang.
Fraksi PSI DKI Jakarta menyinggung kebijakan rem darurat yang belum diterapkan oleh Gubernur Anies Baswedan hanya sebuah wacana
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menilai kebijakan isolasi di RS untuk pasien kategori orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan tidak akan efektif.
Lonjakan pertambahan kasus positif covid-19 di DKI Jakarta, diperkirakan bakal menyebabkan kapasitas di rumah sakit terokupasi, bahkan hampir penuh.
Menurut data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dari jumlah tempat tidur ICU sebanyak 483 di 67 RS rujukan, hingga 6 September 2020, persentase keterpakaiannya sebesar 83%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved