Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BANK Mandiri Taspen (Bank Mantap) memindahkan kantor pusatnya ke Graha Mantap yang berlokasi di Jalan Proklamasi No.31.
Sebelumnya kantor pusat anak usaha Bank Mandiri dan PT Taspen itu berlokasi di Jalan Cikini Raya No.42, Menteng Jakarta Pusat.
Menurut Direktur Utama Bank Mantap Elmamber P. Sinaga, pihaknya optimis keberadaan kantor pusat yang baru akan dapat meningkatkan motivasi perseroan dalam meningkatkan kinerja dan merealisasikan target bisnis, terutama di bidang pembiayaan pensiunan.
“Pascakinerja yang tumbuh positif pada triwulan I tahun ini, Bank Mantap menatap tahun ini dengan optimisme yang terukur dan berharap segera bisa masuk ke Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III. Semoga semua cita-cita positif kami bisa terealiasi dengan kepindahan kami ke Graha Mantap ini,” kata Elmamber saat peresmian Graha Mantap di Jakarta, Senin (14/6).
Peresmian dilakukan oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito dan Direktur Utama PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) Nariman Prasetyo.
Memiliki aset sebesar Rp. 39,69 triliun, Bank Mantap berhasil membukukan kinerja yang solid pada Mei 2021 dengan total laba bersih Rp 261,9 miliar yang meningkat 34,2% dari periode yang sama dari tahun lalu. Perseroan pun berhasil menyalurkan kredit Rp. 28,59 triliun, tumbuh 27,5% year on year (yoy) dan mendongkrak dana pihak ketiga sebesar 28,5% menjadi Rp. 29,58 triliun.
“Gedung kantor pusat yang lebih besar dan strategis lokasinya akan meningkatkan efisiensi dan koordinasi internal. Bahkan kami percaya Graha Mantap akan mampu menampung kebutuhan SDM profesional yang dibutuhkan kantor pusat dalam 5 sampai 10 tahun ke depan,” ujar Elmamber.
Adapun Darmawan Junaidi mengatakan, penggunaan salah satu aset Bank Mandiri oleh perusahaan anak merupakan bagian dari inisiatif strategis untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan secara konsolidasi.
“Dengan inisiatif ini, kami berharap bisa mengoptimalkan salah satu aset produktif perseroan untuk meningkatkan efisiensi biaya operasional perusahaan anak. Saat ini, kami terus mengkaji penerapan inisiatif serupa untuk aset-aset potensial lainnya,” kata Darmawan.
Selain optimalisasi aset, Darmawan menambahkan, inisiatif juga menjadi bukti komitmen Bank Mandiri dalam mendorong sinergi antar BUMN melalui penunjukkan perusahaan anak PT Wijaya Karya, yaitu PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) sebagai kontraktor pelaksana.
Pembangunan Graha Mantap dimulai sejak Oktober 2019 di atas lahan seluas 4.428 m2. Bangunan ini memiliki luas bangunan gedung sekitar 12.029 m2 dan terdiri 12 lantai untuk fungsi kantor serta 1 lantai semi basement dengan fungsi komersial.
Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo mengatakan, Graha Mantap ini merupakan bisnis konsesi di atas lahan milik Bank Mandiri dengan pola kerjasama BOT (Build, Operate, Transfer) selama 30 tahun.
“Graha Mantap ini menjadi bisnis konsesi kedua kami setelah de Braga Hotel Bandung, dan menjadi pendapatan berulang bagi perusahaan (recurring income),” Jelas Nariman. (RO/E-1)
Langkah ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan air bersih yang masih menjadi tantangan dilingkungan pesantren.
Jika dilakukan privatisasi (swasta) terhadap anak-anak perusahaan Pertamina, kontrol dari induk perusahaan tidak sama.
Menurut Mirae Asset Sekuritas, perusahaan BUMN dan anak usaha BUMN sebaiknya melakukan IPO pada 2020. Sebab, tahun depan ada momentum pemulihan ekonomi.
Mitratel merupakan penyedia menara telekomunikasi yang independen.
Proses transformasi perusahaan juga ditandai dengan peresmian penggunaan nama dan logo baru yaitu Digiserve.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved