Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Penyuluh Pertanian di Indramayu Siap Tingkatkan Produktivitas

Mediaindonesia.com
12/6/2021 04:10
Penyuluh Pertanian di Indramayu Siap Tingkatkan Produktivitas
Kepala BPPSDMP, Kementan, Dedi Nursyamsi, saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.(Ist/Kementan)

KOORDINATOR penyuluh pertanian Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Tarminah menangis haru di depan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.

Tarminah begitu terharu lantaran mengaku belum bisa bekerja maksimal.

Katanya, meski memiliki banyak kekurangan dan belum bekerja maksimal meningkatkan produktivitas, namun ia tetap akan bekerja keras mewujudkan hal tersebut. 

"Meski banyak kekurangan, kami belum baik, belum bisa kerja dengan benar, tapi kami terus termotivasi. Kami terus berupaya melaksanakan tugas dengan baik untuk terus meningkatkan produktivitas. Kinerja kami itu salah satu tolok ukurnya adalah produktivitas. Mudah-mudahan kami bisa membantu petani di daerah mningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan mereka," ujar Tarminah, Jumat (11/6/2021).

Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan jika penyuluh merupakan kunci dari meningkatnya hasil produktivitas pertanian Indonesia.

Untuk itu, para penyuluh diminta untuk mengubah pola pikir dari cara lama ke cara baru, di mana pertanian saat ini sudah masuk dalam industri 4.0. Dengan kata lain, sektor pertanian saat ini harus beradaptasi dengan teknologi. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, penggunaan teknologi digital saat ini menjadi faktor penting dalam meningkatkan produksi dan efisiensi dalam kegiatan pertanian khususnya komoditas pangan.

Ia mengatakan, saat ini mengelola pertanian bisa dilakukan melalui ponsel. Teknologi artificial intelligent (AI) serta fasilitas pencitraan satelit yang sudah disediakan pemerintah harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh penyuluh pertanian.

"Penyuluh jangan gaptek. Pertanian kita saat ini sudah masuk era 4.0 yang ditandai dengan penggunaan teknologi. Jadi, penyuluh harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Kalian adalah bagian dari solusi, bukan masalah," kata Mentan SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi sependapat dengan Mentan SYL. Pola pikir penyuluh harus diubah. "Karena sekarang era teknologi, maka penyuluh harus bisa beradaptasi dengan teknologi," tegas Dedi.

Menurut Dedi, kunci pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas. Sedangkan kunci peningkatan produktivitas menurut Dedi adalah kinerja penyuluh.

"Mari kita tingkatkan dari 5,2 ton per hektare menjadi 9 ton per hektare kalau mau kita swasembada pangan. Saat ini bola ada di penyuluh. Bagaimana penyuluh menggandeng petani meningkatkan produktivitas. Penyuluh berada di garda paling depan. Penyuluh harus turun ke sawah, ke ladang genjot produktivitas," tegas Dedi. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya