Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
KALANGAN pengusaha menilai peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Mei 2021 menjadi 104,4 adalah hal yang wajar. Hal itu diutaraka Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani.
Pasalnya, lanjut dia, periode April-Mei 2021 merupakan anomali karena bertepatan dengan momentum Ramadan-Lebaran. Dalam hal ini, identik dengan kenaikan permintaan konsumen.
Baca juga: Pemerintah Gulirkan 5 Kebijakan untuk Dongkrak Penerimaan Migas
"Apalagi tahun ini momentum tersebut juga di-support bansos, THR dan kebijakan pro-konsumsi, seperti penurunan PPnBM dan pelonggaran PPKM. Tren pandemi pada bulan-bulan tersebut menunjukkan penurunan, hingga seminggu setelah Lebaran. Cukup wajar indeksnya positif," tutur Shinta saat dihubungi, Rabu (9/6).
Menurutnya, dengan hilangnya faktor pendukung konsumsi setelah Lebaran, belum tentu pada bulan ini atau bulan depan, indeks keyakinan konsumen akan mencapai level tinggi. Namun, pihaknya memastikan pelaku usaha optimistis bahwa tren pemulihan ekonomi nasional ke arah positif dan menjanjikan.
"Kita belum tahu kapan akan pulih sepenuhnya, karena ini masih terlalu dini. Tapi, kita perlu mempertahankan momentum konsumsi, investasi dan perdagangan, yang saat ini menjadi motor pendorong tren pemulihan positif," pungkas Shinta.
Baca juga: Sembako Bakal Kena PPN, CIPS: Ancam Ketahanan Pangan
Dia menambahkan jika proyeksi pemulihan ekonomi dikaitkan dengan IKK, sebaiknya semua komponen indeks, seperti Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), harus dalam ranah optimistis atau di atas 100.
"Dengan demikian, kita bisa cukup yakin bahwa dalam jangka pendek, mungkin 1-2 bulan ke depan, masyarakat terus melakukan ekspansi konsumsi. Meskipun momentumnya tidak ada, atau tidak terlalu signifikan," tutup dia.(OL-11)
Program ini menjadi bukti bahwa Ramadan tak hanya sebagai momen ritual ibadah semata, tetapi langkah nyata memperkuat solidaritas sosial.
Kesejahteraan masyarakat mengalami penurunan selama Ramadan hingga Idul Fitri 2025. Hal ini tercermin dari data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) per Maret 2025.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Pada momen Ramadan dan Lebaran, kesehatan kulit harus dijaga agar tidak terpengaruh dengan pola makan, hidrasi, dan gaya hidup.
Melalui program Hampers Produk Mustahik ini, Baznas telah melakukan Kurasi Produk untuk mendukung UMKM binaannya dalam memproduksi kue-kue berkualitas.
Pernah membayangkan Ramadan terjadi dua kali dalam satu tahun? Jika melihat kalender, fenomena unik ini akan terjadi pada 2030 nanti.
BPKH Limited mengambil langkah cepat dan bertanggung jawab dalam merespons kekurangan layanan konsumsi bagi jemaah haji Indonesia pada 14 Zulhijah 1446 H (10 Juni 2025).
BPKH Limited menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada jemaah haji Indonesia atas ketidaksempurnaan layanan konsumsi yang terjadi pada 14 Dzulhijjah 1446
Pada Mei 2025, kondisi pendapatan konsumen tergerus. Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan atau utang justru mengalami peningkatan.
Untuk BBM, tersedia cadangan dengan ketahanan 8-13 hari, sedangkan LPG memiliki ketahanan hingga 5 hari.
MENURUT Asosiasi Pengusaha Kopi dan Cokelat Indonesia (APKCI), jumlah kedai kopi di Tanah Air diperkirakan mencapai 10 ribu gerai yang terdiri dari merek lokal dan merek internasional.
NEGOSIASI perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat dinilai sebagai peluang sekaligus ancaman. Itu karena kesepakatan yang tercipta bisa memperkuat ekspor Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved