Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PERGERAKAN Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir Mei 2021 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan, IHSG pada Jumat (28/5) lalu bertahan seharian di zona hijau dan ditutup naik 0,12% atau 6,79 poin ke level 5.848,62.
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee optimis, pergerakan IHSG pada pekan depan atau pekan pertama Juni 2021 akan menguat.
Baca juga:
"IHSG berpeluang konsolidasi menguat dengan support di level 5,800 sampai 5,747 dan resistance di level 5,904 sampai 6,000. Cenderung BOW," ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu (30/5).
Lebih lanjut, Hans merinci beberapa sentimen yang akan memengaruhi pergerakan IHSG pada pekan depan. Salah satu katalis positif pada pergerakan IHSG ialah fluktuasi Yield US Treasury tenor 10 tahun akibat rencana belanja federal Presiden AS Joe Biden yang besar atau senilai US$ 6 triliun. Hal ini bahkan menyebabkan turunnya data Yield US Treasury tenor 10 tahun di akhir pekan ke level 1,5807%.
"Selain itu, kasus harian covid 19 di India susah mulai turun. Ini bisa menjadi katalis positif pasar di tengah kekhawatiran inflasi," tegas Hans.
Selain itu, Hans menambahkan bahwa klaim pengangguran di AS yang rendah juga membawa harapan pemulihan pasar tenaga kerja. Di mana klaim tunjangan pengangguran AS berjumlah 406.000 pada 22 Mei 2021. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan klaim tunjangan pengangguran pada minggu sebelumnya sebesar 444.000.
"Data indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti juga naik mendorong konfirmasi bahwa data Inflasi naik lebih cepat dari perkiraan. Nampaknya pelaku pasar harus bersiap potensi tapering di akhir tahun menyusul tingginya angka inflasi dan turunnya angka pengguran sebagai indikasi pemulihan lapangan kerja," pungkasnya. (OL-6)
MAYORITAS investor pemula merasa kebingungan saat memulai saham apa yang dipilih, kapan membeli, bagaimana mengelola risiko, dan siapa yang bisa dipercaya untuk bertanya.
Tidak hanya pelaku usaha, kini banyak investor Indonesia dari kalangan muda hingga profesional mulai terjun ke berbagai instrumen investasi
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif pada perdagangan saham selama sepekan pada periode 14–18 Juli 2025.
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 15 Juli 2025, diperkirakan mengalami koreksi sementara atau pullback ke kisaran 7.055.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved