Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PT Jasa Marga (Persero) mencatatkan laba bersih Rp501,05 miliar pada 2020. Namun Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2020 memutuskan perseroan tidak membagikan deviden tahun ini. Laba akan ditahan untuk digunakan sebagai capital structure.
Corporate Finance Group Head Eka Setya Adrianto menyampaikan laba bersih tersebut ditetapkan sebagai dana cadangan perusahaan untuk mengoperasikan proyek-proyek jalan tol dan lainnya di tengah pandemi ini.
"Pemegang saham memutuskan untuk tidak membagikan deviden atau 0%. Seluruhnya laba tahun lalu ditempatkan sebagai dana cadangan yang akan digunakan untuk memperkuat capital structure," jelas Adrianto saat konferensi pers virtual, Kamis (27/5).
Baca juga: Rombak Jajaran Jasa Marga, Erick Thohir Berhentikan 3 Komisaris
Pihaknya mengaku membutuhkan ekuitas dengan mempertimbangkan deviden 0%. Lebih lanjut, Adrianto menuturkan Jasa Marga mampu mempertahankan Margin EBITDA tetap stabil di 2020 pada level 62% dengan melakukan berbagai efisiensi untuk dapat mengimbangi penurunan volume lalu lintas dan pendapatan tol sebagai imbas dari diterapkannya kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat.
Adanya kebijakan work from home hingga pembatasan aktivitas selama pandemi menyebabkan terjadinya penurunan pendapatan tol pada 2020 menjadi sebesar Rp8,76 triliun. EBITDA Jasa Marga pada tahun lalu pun tercatat sebesar Rp5,98 triliun.
"Ke depan fokus kita masih sama, lebih banyak mendorong transaksi ekuitas. Tapi untuk pendanaan perbankan maupun capital market kita tetap lanjutkan sesuai kebutuhan yang ada likuiditas. Sampai saat ini kita tidak terlalu mengalami pressure dalam hal likuiditas," jelas Adrianto.
Baca juga: H-1 Lebaran, 521.876 Kendaraan Sudah Tinggalkan Jabodetabek
Selain itu, seiring dengan pembangunan ruas-ruas tol baru di 2020. Total aset Jasa Marga tercatat sebesar Rp104,09 triliun, tumbuh sebesar 4,4% jika dibandingkan 2019.
Tahun lalu juga Jasa Marga mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) untuk penerbitan obligasi sebesar Rp2 triliun. Jasa Marga memiliki standby loan facility sebesar Rp5 triliun dari total kebutuhan dana di kisaran kurang dari Rp4 triliun.
"Idealnya Jasa Marga mengeluarkan produk-produk keuangan dengan karateristik bisnis pendanaan jangka panjang, karena sebagian besar pendanaan kita untuk jalan tol yang memang membutuhkan waktu lama dalam pengembaliannya," tandas Adrianto. (E-3)
MEMASUKI periode libur panjang Hari Raya Waisak, Jasamarga mencatat peningkatan volume lalu lintas pada tanggal 09 Mei 2025 di sekitar Jalan Tol Jabodetabek dan Jawa Barat
Sebanyak 1.438.380 kendaraan meninggalkan wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek) pada H-10 sampai H-3 libur Idul Fitri 1446 H atau selama, 21-28 Maret 2025.
PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) lakukan rekayasa lalu lintas one way atau sistem satu arah. Pengaturan tersebut diberlakukan dari KM 70 Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Cipali
PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mencatat peningkatan volume lalu lintas (lalin) kendaraan di sejumlah gerbang tol (GT) Trans Jawa pada H-10 sampai H-9 libur Idulfitri 1446 H/2025
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 325.073 kendaraan meninggalkan wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek) pada H-10 sampai H-9 libur Idul Fitri 1446 H/2025
Volume kendaraan pada puncak arus mudik dan balik Lebaran 2025 akan mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved