Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan merestrukturisasi bisnis dengan memangkas setengah jumlah armada pesawat yang dioperasikan. Dari 142 unit pesawat yang dimiliki, Garuda hanya mengoperasikan sekitar 70 unit.
Selain itu, perseroan juga memiliki utang sebanyak Rp70 triliun. Jumlah itu meningkat lebih dari Rp1 triliun setiap bulan, karena terus menunda pembayaran kepada pemasok. Garuda diketahui memiliki arus kas dan ekuitas minus Rp41 triliun.
Menanggapi hal tersebut, pengamat penerbangan Alvin Lie menilai Garuda perlu melakukan restrukturisasi utang, jika masih memungkinkan. "Jalan keluarnya ya Garuda itu perlu restrukturisasi utang kalau masih memungkinkan," ungkap Alvin kepada Media Indonesia, Selasa (25/5).
Baca juga: Punya Utang Rp70 Triliun, Garuda Mau Pangkas Setengah Armada
Lebih lanjut, dia juga menyoroti langkah efisiensi Garuda dengan perampingan operasional yang dinilai sudah tepat. Menurutnya, Garuda akan lebih selektif dalam melakukan layanan rute dan jadwal penerbangan akan berkurang. Perseroan bisa memilih rute produktif dan menguntungkan, agar dapat menekan biaya.
"Nah biaya yang besar itu ada biaya avtur. Operasional pesawat, seperti perawatan pesawat. Pada umumnya biaya ini variabel. Kalau tidak terbang, ya tidak ada biaya avtur. Kalau tidak terbang, biaya perawatan pesawat dan operasionalnya lebih rendah. Walaupun ada biaya perawatan pesawat agar memenuhi persyaratan kelaikan udara," imbuh Alvin.
Biaya besar lainnya, yakni pembayaran gaji pegawai. Menurutnya, komponen ini juga akan dipangkas perseroan. Apabila unit pesawat berkurang dan rute penerbangan berkurang, tentu kebutuhan SDM juga berkurang.
Baca juga: Menhub Dorong Industri Penerbangan Giatkan Bisnis Non-Aeronautika
"Ini dampaknya kemana-mana untuk efisiensi. Jadi, untuk memangkas armadanya tidak bisa dihindari, karena sebagaian pihak yang menyewakan pada Garuda. Karena, (Garuda) sudah menunggak lama juga, sudah menghentikan operasi pesawatnya. Pesawatnya ada di hanggar, tapi tidak boleh dioperasikan sampai Garuda bayar tunggakannya," paparnya.
Alvin juga mengomentari suntikan dana dari pemerintah sebesar Rp2 triliun melalui obligasi convertibel. Menurutnya, suntikan dana itu tidak besar untuk perusahaan dengan skala operasi raksasa seperti Garuda.
Dia berpendapat dana sebesar Rp2 triliun hanya cukup untuk membayar utang berjalan, agar operasional Garuda tidak berhenti. Alvin juga tidak yakin pemerintah akan kembali menyuntikan dana segar untuk perseroan.(OL-11)
ANGGOTA Komisi VI DPR RI, Imas Aan Ubudiyah mengaku prihatin atas insiden hilangnya ponsel Iphone milik salah satu penumpang dalam penerbangan Garuda Indonesia.
Sebagai bagian dari proses investigasi, seluruh awak kabin yang bertugas dalam penerbangan tersebut untuk sementara dinonaktifkan dari aktivitas operasional.
Garuda Indonesia menurunkan tarif tiket pesawat rute domestik hingga 5% untuk penerbangan satu arah. Kebijakan ini diberlakukan pada periode libur sekolah Juni dan Juli.
Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia akan mulai menerapkan program diskon tarif tiket pesawat sebesar 50% mulai besok, Jumat (6/5).
PENDAPATAN Garuda Indonesia dilaporkan meningkat sebesar 1,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, pada kuartal pertama
Selama periode haji, The Sunan Hotel Solo akan menyediakan layanan akomodasi kelas dunia bagi crew Garuda Indonesia yang bertugas pada penerbangan haji dari embarkasi Solo.
Seknas Fitra menyoroti laporan keuangan kuartal I 2025 PT Telkom Indonesia yang mengalami penurunan dari Rp37,4 triliun menjadi Rp36,6 triliun pada kuartal pertama 2025.
BTN siapkan restrukturisasi KPR bagi wartawan di tengah krisis industri media. Program rumah subsidi diluncurkan untuk 1.000 unit, berpeluang naik jadi 3.000.
Peningkatan kompetensi pegawai juga menjadi bagian dari strategi bisnis yang dijalankan.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk mendapat keringanan pembayaran utang senilai Rp26,3 triliun melalui kesepakatan restrukturisasi utang bersama kreditur.
Polis para nasabah tersebut pun telah dialihkan polisnya kepada PT Asuransi Jiwa IFG (IFG). Namun, masih terdapat 0,3% pemegang polis Jiwasraya yang menolak skema restrukturisasi.
Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Aman Sentosa mengungkapkan sebanyak 99,7% nasabah Jiwasraya telah menyetujui skema restrukturisasi polis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved