Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Layanan Syariah Perlu Disesuaikan dengan Kebutuhan Milenial

Despian Nurhidayat
21/5/2021 12:35
Layanan Syariah Perlu Disesuaikan dengan Kebutuhan Milenial
Remaja sedang membuka tabungan syariah di ponsel.(Antara/Audi Alwi)

WAKIL  Presiden K.H. Ma’ruf Amin menegaskan pentingnya peranan milenial dalam pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah. Menurutnya, untuk menarik pasar milenial diperlukan penyesuaian dengan selera Gen-Sy, salah satunya dengan memastikan bahwa Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia menyediakan layanan yang sesuai dengan generasi milenial.

Menyambut momentum Hari Kebangkitan Nasional, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) bekerja sama dengan Rabu Hijrah dan Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) menggelar webinar bertajuk Hari Kebangkitan Nasional: Gen-Sy is Coming!.

“Kalau Budi Utomo bisa menginspirasi pemuda-pemudi di zaman itu untuk bergerak merealisasikan kebangkitan nasional, mudah-mudahan MES juga bisa menginspirasi dan mempelopori kebangkitan Ekonomi Syariah di dunia,” ungkap Sekretaris Jenderal MES Iggi H. Achsien dilansir dari keterangan resmi, Jumat (21/5).

“Gen-Sy merupakan ikhtiar dari para orang tua untuk mendidik anak-anak mereka menuju kebangkitan dan menghadapi dunia di hari depan. Oleh sebab itu, biar kita pun bisa memberi inspirasi dan semangat bagi generasi-generasi di masa depan, karena MES pun hadir hari ini atas perjuangan dan inspirasi banyak tokoh di hari-hari yang lalu," sambungnya.

Sebagai tokoh aktivis yang sudah mendampingi dan berjuang bersama generasi milenial dari waktu ke waktu, Ketua Komite Kepemudaan MES/Komisaris Independen BSI Arief Rosyid Hasan menyebutkan bahwa sistem Ekonomi dan Keuangan Syariah akan menjadi alternatif untuk perekonomian Indonesia di masa depan dan potensinya masih sangat besar untuk dikembangkan, terutama di antara generasi muda.

“Bila kita bicara tentang indeks literasi dan inklusi Ekonomi dan Keuangan Syariah, angkanya di Indonesia saat ini masih sangat rendah, di bawah 9%. Padahal, 79% populasi di Indonesia adalah pemuda yang merupakan harapan masa depan bangsa. Menurut saya, Hari Kebangkitan Nasional ini menjadi momentum bagi Gen-Sy,” ungkap Arief.

"Kita masih perlu bekerja lebih serius lagi, bergandengan tangan untuk meningkatkan tingkat literasi dan inklusi Ekonomi dan Keuangan Syariah bagi generasi muda di luar kita. Terlebih lagi karena sistem Ekonomi dan Keuangan Syariah telah terbukti bisa bertahan di tengah krisis yang sedang kita hadapi. Saya berharap apa yang kita bangun saat ini bisa langgeng sampai jauh ke depan," lanjutnya.

Bicara tentang Ekonomi dan Keuangan Syariah, tidak lepas dari Industri Keuangan Non-Bank (IKNB). Salah satu industri yang termasuk dalam IKNB adalah industri asuransi.

“Berdasarkan Islamic Development Report tahun 2019, Indonesia menduduki peringkat ke-5 dalam hal aset takaful, setelah Arab Saudi, Iran, Malaysia, dan Uni Emirat Arab. Di Indonesia sendiri ada 60 operator takaful, berbeda dengan negara tetangga kita yang cenderung lebih sedikit operator takafulnya. Ditambah lagi fakta bahwa dalam tiga tahun terakhir, pada kategori IKNB, Asuransi Syariah menduduki peringkat pertama, berdasarkan data yang saya rangkum dari berbagai sumber. Dengan potensi sebesar ini, pada akhirnya memang milenial adalah kunci dalam Ekonomi dan Keuangan Syariah, dalam hal ini khususnya Asuransi Syariah,” tutur Vice Chairman Islamic Insurance Society/Sharia Group Head - Asuransi Asei Wahyudin Rahman.(Des/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik