Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ini Saran Mendag Agar Masyarakat Mau Beli Produk Lokal

Insi Nantika Jelita
03/5/2021 19:00
Ini Saran Mendag Agar Masyarakat Mau Beli Produk Lokal
Pengunjung memilih produk fesyen di salah satu stan pameran UMKM.(Antara)

MESKI pemerintah gencar mengkampanyekan program Bangga Buatan Indonesia (BBI), namun Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengakui bahwa masyarakat tidak bisa dipaksa untuk membeli produk lokal.

Dia pun menyarankan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk menyiapkan produk yang berkualitas dengan harga kompetitif, agar dilirik masyarakat luas.

"Kita tidak bisa paksa orang untuk berbelanja barang buatan Indonesia. Kita bisa memastikan barang yang dijual itu kompetitif, harganya menarik. Yang penting itu enak dipakai dan harganya terjangkau," jelas Lutfi dalam diskusi virtual, Senin (3/5).

Baca juga: Teten: UMKM Miliki Kemampuan Adaptasi Luar Biasa

Lebih lanut, Mendag mencontohkan produk jaket tenun Indonesia yang dianggap memiliki persoalan pelik. Seperti, memakan ongkos pengiriman barang yang mahal. Contohnya, dikirim dari Nusa Tenggara Timur dengan biaya mencapai Rp2 juta.

Belum lagi, jaket atau produk UMKM yang tidak memiliki keunikan dibandingkan produk asing. Hal ini bakal menghambat daya saing produk lokal di pasar dalam negeri. "Kalau tidak bisa membuat unik barang di e-commerce, tidak akan menarik, akan sulit dijual," imbuh Lutfi.

Baca juga: Stabilitas Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Normal

Oleh karenanya, pemerintah memberikan pelatihan terhadap pelaku UMKM, khususnya di daerah. Tujuannya, meningkatkan kemampuan pelaku usaha dalam memasarkan produk.

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga menyebut kesulitan yang dialami pelaku UMKM ialah saat terjun dalam dunia digital atau on boarding. Kesulitan lainnya dalam hal pengemasan barang dan merespons konsumen saat menjual barang di platform e-commerce.

"Setelah on boarding banyak yang mikir tidak perlu di-mantain (dijaga) produknya. Padahal tidak begitu, harusnya ada peningkatan dari (kualitas) barang," tutur Bima.(OL-11)
 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya