Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
BEBERAPA komoditas harga pangan terlihat mengalami penurunan selama beberapa terakhir, seperti harga daging ayam ras, telur ayam hingga cabe rawit terlihat turun secara nasional pada pekan kedua Ramadhan atau tepatnya pada perbandingan data Rabu (21/4) dan Kamis (22/4).
Dalam ews.kemendag.go.id, terpantau harga daging ayam ras turun 0,27% dari Rp36.500 per kilogram (kg) pada (21/4) menjadi Rp36.400 per kg pada (22/4). Kemudian, harga telur ayam ras juga menunjukkan penurunan dari Rp26.400 per kg menjadi Rp26.300 per kg. Harga cabai merah besar juga menyusut 1,5% dari Rp46.700 per kg menjadi Rp46.000 per kg.
Baca juga: 2,5 Juta Peserta Kartu Prakerja Sudah Terima Insentif
Untuk cabai merah keriting pada (21/4) sebesar Rp46.200 per kg, merosot 1,95% menjadi Rp45.300 per kg pada (22/4). Harga cabai rawit merah juga menurun dari Rp72.300 per kg, menjadi Rp71.700. Begitu pun dengan harga bawang putih honan yang turun tipis dari Rp28.700 per kg, menjadi Rp28.600.
Untuk harga beras premium dan medium terpantau stabil, dengan angka Rp12.400 per kg, sedangkan harga beras medium sebesar Rp10.600 per kg. Harga minyak goreng kemasan juga dilaporkan Kementerian Perdagangan stabil di angka Rp13.700 per liter.
Kementerian Pertanian juga menegaskan saat ini produksi komoditas pangan dalam kondisi aman, terutama menghadapi lebaran tahun 2021. Kuntoro Boga Andri Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, mengatakan ada 11 komoditas utama yang dipantau secara ketat oleh pihaknya.
"Ketersediaannya kita pastikan tidak mengalami kekurangan stok, sehingga masyarakat aman dan nyaman menjalankan ibadah puasa dan menghadapi lebaran,” kata Kuntoro dalam keterangannya, (22/4).
Adapun 11 komoditas tersebut antara lain beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi/kerbau, daging ayam, telur ayam, gula pasir, dan terakhir minyak goreng. Semua komoditas ini dilakukan pemantauan harian dan kebutuhannya.
Kementan diakui Kuntoro memiliki sistem monitoring komoditas pertanian harian, baik aspek produksi maupun stok, termasuk harga.
"Dengan sistim ini kami monitoring daerah surplus dan defisit sehingga langkah antisipasi maupun supportif bisa dilakukan dengan cepat,” pungkasnya. (OL-6)
Penyebabnya, saat ini terjadi penumpukan produksi yang terus-menerus, sehingga terjadi oversupply ayam di tingkat nasional yang mencapai 20% hingga 25%.
Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya untuk melindungi peternak ayam rakyat. Selepas Lebaran, harga ayam hidup (livebird) terpantau turun dan berada di bawah HPP.
Di pusat pasar daging ayam pedaging kawasan Pante Teungoh, Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie misalnya, harga ayam pedaging yang sepekan lalu Rp19.000/kg, sekarang naik menjadi Rp 25.000/kg.
Stabilnya harga, lanjut dia, akibat pasokan ayam melimpah di pasar sehingga berdampak pada harga jual.
Penurunan harga, lanjut dia, akibat pasokan ayam melimpah di pasar sehingga berdampak pada harga jual.
Data dari Garda Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) menunjukkan, sejak awal Oktober 2024, harga livebird untuk ukuran 1,6-2,0 kg mengalami peningkatan bertahap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved