Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Menhub Koordinasikan Masalah Penumpukan Kontainer di NPCT 1 Priok

Robby Pratama
15/4/2021 21:37
Menhub Koordinasikan Masalah Penumpukan Kontainer di NPCT 1 Priok
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau New Priok Container Terminal - NPCT 1 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.(Metro Tv/Robby Pratama)

MENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau New Priok Container Terminal - NPCT 1 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pascainsiden dari terhalangnya jalur Terusan Suez yang berimbas antrean penumpukan kontainer.

Sebelum tinjauan, Menteri Perhubungan menghadiri rapat bersama beberapa stake holder dan jajaran Pelindo 2 untuk mengecek kesiapan NPCT 1 dalam menghadapi peningkatan arus lalu lintas kontainer. 

Kemudian selesai agenda kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan ke lokasi terminal. Menteri Perhubungan menegaskan perlunya elaborasi antar instansi terkait. 

"Bapak Ibu Sekalian dan rekan rekan wartawan, memang beberapa waktu yang lalu terjadi 1 penumpukan yang agak signifikan di Priok. Kami sudah minta beberapa eselon 1 kami (Kepala) BPTJ Bu Polana (Polana B Pramesti), dan Pak Dirjen Perhubungan Laut untuk melakukan mitigasi dan koordinasi terhadap situasi apa yang terjadi," ujar Budi Karya seusai rapat, Kamis (15/4).

Ia mengatakan, antrean dan penumpukan kontainer di Tanjung Priok dimulai dari adanya kemacetan di Terusan Suez. Hal itu kemudian itu berimbas ke beberapa trem yang ada di sekitar Jakarta, dan akhirnya terjadi penumpukan.

"Oleh karenanya dalam rapat yang dilakukan oleh tim kementrian perhubungan dengan stakeholder dan juga asosiasi kita berkesimpulan ada 2 hal yang harus dilakukan yang semuanya adalah bagaimana kita melakukan elaborasi secara bersama," ulasnya.

Baca juga: Pelaku Usaha Keberatan Tarif Baru di Pelabuhan Tanjung Priok

Dalam inspeksi dan tinjauannya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menemukan beberapa temuan penyebab penumpukan dan memberikan beberapa langkah-langkah arahan untuk mengantisipasinya. 

"Yang pertama adalah ada ketimpangan antara pelabuhan 1 dan pelabuhan 2 atau yang ke 3.  Oleh karenanya ini sudah disepakati bahwa apabila 1 pelabuhan mengalami suatu penumpukan jumlah kedatangan, wajib hukumnya untuk deliver ke pelabuhan yang lain," tuturnya.

Hal itu berkaitan dengan juga dengan hal SOP dan legitimasi di Pelabuhan. Menurut Menhub, ia telah menugaskan otoritas pelabuhan dan Pelindo II sebagai operator pelabuhan untuk melaksanakannya dan mengkoordinasikannya dengan bea cukai.

"Yang kedua berkaitan dengan di luar pelabuhan pertama kali yang kita identifikasi adalah bagaimana jumlah 1 perusahaan yang menempati tempat tempat tempat yang tidak sesuai dengan radius, sehingga terjadi penumpukan di beberapa titik," tambahnya.

Untuk mencegah hal yang sama terulang, pihaknya melakukan koordinasi melalui rapat bersama pemangku kepentingan mulai dari operator pelabuhan hingga asosiasi. Hal ini juga akan disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta untuk menyelesaikannya. 

"Yang lain adalah mengkoordinasikan dengan mereka mereka pemilik barang, sehingga truk yang masuk membawa barang pulang juga membawa barang," ungkapnya.

Melalui langkah-langkah tesebut, Menhub berharap laju indeks dan pergerakan logistik dapat dimaksimalkan ke depannya. 

"Di masa Lebaran ini, logistik tetap diberikan pergerakan secara leluasa saya mengharapkan Tanjung Priok dengan stake holdernya melakukan pergerakan kebutuhan lebaran secara maksimal," pungkasnya. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya