Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Siapkan Roadmap Kendaraan Listrik, RI Gandeng Bank Dunia

Insi Nantika Jelita
01/4/2021 18:58
Siapkan Roadmap Kendaraan Listrik, RI Gandeng Bank Dunia
Ilustrasi petugas saat mengisi daya mobil listrik di SPKLU wilayah Jakarta.(Antara)

PEMERINTAH menggandeng Bank Dunia dalam menyusun peta jalan program kendaraan listrik atau program national e-mobility di Indonesia. Terutama, dalam penggunaan bus listrik.

Ada beberapa wilayah yang disiapkan sebagai percontohan atau pilot project untuk implementasi peta jalan tersebut.

"Kami sedang dalam proses penyusunan roadmap penggunaan kendaraan listrik. Indonesia bersama Bank Dunia akan memulai percontohan di Bandung, Medan, Surabaya, dalam e-mobility," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam diskusi virtual, Kamis (1/4).

Baca juga: Ekosistem Kendaraan Listrik Diharapkan Jadi Daya Tarik Wisata

Lebih lanjut, Budi mengatakan upaya itu bertujuan mengakselerasi pengembangan kendaraan listrik di Tanah Air. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang tertuang Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

Untuk mewujudkan transportasi massal berbasis listrik, pihaknya melibatkan berbagai stakeholder dalam uji kelayakan. Serta, mengajak pihak swasta untuk terlibat dalam skema Kerjasama Pemerintah dengan Dunia Usaha (KPBU).

"Kami berharap upaya ini dapat meningkatkan daya saing produksi (kendaraan listrik), yang tidak hanya di Asia Tenggara, namun juga di Internasional. Kami harap keterlibatan banyak pihak juga membantu mendorong langkah ini," pungkas Budi.

Baca juga: Transjakarta Targetkan Seluruh Armada Berbasis Listrik pada 2030

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian juga berupaya mendorong pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB). Ditargetkan, penggunaan kendaraan listrik mencapai 400 ribu unit pada 2025.

Jika dikalkulasi, angka tersebut dapat mengurangi emisi karbon sebesar 1,4 juta ton. Sekaligus, mampu menghemat Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga 800 juta liter atau sekitar 5 juta barel, yang dikonversi mencapai US$251 juta atau sekitar Rp3,5 triliun.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya