Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kementan Gelontorkan 195 Ton Cabai Normalkan Harga di Ibu Kota

Mediaindonesia.com
31/3/2021 18:38
Kementan Gelontorkan 195 Ton Cabai Normalkan Harga di Ibu Kota
(DOK KEMENTAN)

HARGA cabai rawit di Pasar Induk Kramat Jati dalam dua pekan terpantau mengalami penurunan. Sempat menyentuh angka Rp108 ribu per kilogram, kini Rabu (31/3) turun menjadi Rp60 ribu per kilogram.

Penurunan harga cabai ini terjadi karena cabai yang ditanam pada akhir tahun 2020 sudah mulai dipanen.

Alokasi pengembangan kawasan cabai seluas 5.095 hektare yang ditanam pada akhir 2020 itu merupakan bantuan benih yang diberikan Kementerian Pertanian (Kementan). Ditargetkan mencapai 4.671 hektare dan sudah tertanam 906,4 hektare pada November 2020 hingga Januari 2021. Kementan juga menargetkan adanya penambahan luas panen pada Maret hingga Juni mendatang.

Saat ditemui di ruang kerjanya, Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto mengakui bahwa Kementan baru saja menggelontorkan 30 truk atau sekitar 195 ton cabai ke empat pasar utama. Yang terdiri dari Pasar Induk Kramat Jati, Cibitung, Tanah Tinggi, dan Cikopo untuk menghentikan kenaikan harga di Ibu Kota.

"Iya betul, kami sudah meminta teman-teman petani untuk mengirim cabainya ke pasar-pasar induk. Kami berikan subsidi distribusi sebesar Rp600 per kilogram," ungkapnya.

Salah satu petani cabai asal Magelang Jawa Tengah, Darno mengakui, jika subsidi biaya transportasi ini dirasakan sangat besar manfaatnya. "Subsidi biaya transportasi yang diberikan Kementan sangat kami rasakan. Biaya ini membantu meringankan beban pengiriman ke pasar induk di Jabodetabek," tegasnya.

Pihak Kementan juga tak menampik jika menguatnya harga cabai beberapa bulan yang lalu diakibatkan oleh cuaca ekstrem. Banyak petani cabai yang tidak menanam karena pada musim tanam sebelumnya harga cabai sempat anjlok.

Doktor Ilmu Tanah Universitas Putra Malaysia itu juga menyatakan bahwa upaya-upaya yang telah dilakukan bersama jajarannya sudah terlihat hasilnya saat ini.

“Keberhasilan ini juga tidak lain karena kerja sama dengan champion cabai, asosiasi cabai,dan paguyuban petani cabai untuk turut serta bersama pemerintah mengendalikan pasokan dan harga khususnya di Jabodetabek," tambahnya.

Di lain sisi, anggota Paguyuban Petani Cabai Kediri, Suyono juga mengapresiasi pemerintah yang selalu hadir di tengah kesulitan petani. Pria asal Kediri Jawa Timur itu juga akan mendukung pemerintah dalam menjaga stabilitas harga menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

"Perhatian pemerintah sangat dirasakan manfaatnya oleh kami. Para pengepul, pedagang, maupun petani siap menjaga stabilitas harga cabai hingga lebaran nanti," terangnya. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya