Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Nilai Tukar Petani Turun Tipis di Februari 2021

M Ilham Ramadhan Avisena
01/3/2021 15:51
Nilai Tukar Petani Turun Tipis di Februari 2021
Antara/Saiful Bahri.(Petani memisahkan butir padi dari tangkainya saat panen perdana di Desa Dasok, Pamekasan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.)

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan tipis Nilai Tukar Petani (NTP) dari 103,26 di Januari 2021 menjadi 103,10 pada Februari 2021. NTP merupakan perbandingan dari indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayarkan petani, yakni indeks konsumsi dan indeks produksi.

Penurunan NTP pada Februari 2021 terjadi karena pengaruh dua subsektor. Salah satunya NTP tanaman pangan dari 100,06 di Januari 2021 menjadi 99,21 pada Februari 2021. "Ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan. Sebaliknya indeks harga yang dibayar petani mengalami peningkatan 0,26%," imbuh Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/3).

"Penurunan harga yang diterima petani ini terutama karena penurunan harga gabah. Banyak daerah yang sudah memasuki masa panen," sambungnya.

Subsektor lain yang mengalami penurunan di Februari 2021 ialah NTP peternakan. Tercatat pada Januari 2021 NTP peternakan sebesar 98,01 dan turun di bulan berikutnya menjadi 97,68.

Suhariyanto mengatakan, alasan penurunan NTP peternakan ialah sama dengan yang terjadi pada NTP tanaman pangan. Dalam konteks ini, penurunan harga daging ayam ras, daging, dan telur menyebabkan deflasi juga penurunan NTP peternakan.

Penurunan juga terjadi pada Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) dari 104,01 di Januari 2021 menjadi 103,72 di Februari 2021. NTUP merupakan perbandingan indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani tanpa menghitung indeks konsumsi.

"NTUP juga mengalami penurunan 0,27% dibandingkan bulan sebelumnya. Kembali ada dua subsektor yang mengalami penurunan NTUP yaitu tanaman pangan dan peternakan dengan alasan yang sama seperti NTP," pungkas Suhariyanto. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya