Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEKTOR perumahan kini diminati masyarakat generasi Z yang lahir mulai 2000. Hal itu diutarakan Wasekjen DPP Real Estat Indonesia (REI) Bidang Perbankan Syariah Royzani Sjachril.
Dalam outlook 2021, harga properti yang diminati generasi Z di bawah Rp1 miliar. "Yang paling banyak diminati dari harga Rp300 juta, Rp501 juta, lalu Rp1 miliar," tutur Royzani, Jumat (19/2).
Persentase pemilihan rumah dengan harga Rp300 juta sebanyak 33,9%. Kemudian, rumah dengan harga Rp501 juta sampai Rp1 miliar sebanyak 33,8%. Untuk rumah seharga lebih dari Rp1 miliar sebanyak 16,9% dan rumah dengan harga Rp301-500 juta sebanyak 15,3%.
Baca juga: Pemerintah Sebut Prospek Ekonomi RI Menjanjikan
Komposisi penjualan di segmen bawah Rp500 juta mengalami penurunan. Hal itu disebabkan masyarakat ekonomi menengah bawah diperkirakan menjadi golongan yang paling terdampak pandemi covid-19. Sehingga, tingkat permintaan menurun.
Peningkatan justru terlihat dari harga rumah di atas Rp501 juta, dengan kenaikan yang bervariasi. Walaupun diperkirakan pasar bergeser ke harga yang lebih rendah.
Baca juga: 88% Perusahaan Alami Kerugian Operasional Akibat Pandemi
Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial (DKMP) Bank Indonesia Yanti Setiawan mengungkapkan terjadi pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada generasi Z.
"Untuk generasi milenial (lahir 1980-1999) sudah mulai melambat. Sementara generasi Z terjadi peningkatan secara cukup signifikan. Jadi, generasi Z sudah mulai memberi rumah melalui KPR," jelas Yanti.
Melihat fenomena KPR yang semakin meningkat, Bank Indonesia berpendapat perlunya dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor properti. Itu melalui kebijakan makroprudensial yang bersifat relaksasi.(OL-11)
Agar anak-anak lebih semangat belajar, Bunda bisa memanfaatkan konten video pembelajaran yang dikemas menarik. Dengan cara itu, proses belajar menjadi lebih menyenangkan.
Para pejabat Selandia Baru memperkirakan merokok membunuh sebanyak 5.000 orang per tahun, terhitung 15% dari semua kematian.
INDEKS prestasi kumulatif lulusan bukan lagi menjadi prioritas bagi perusahaan dalam menggaet sumber daya manusia
Menurut Sekjen Majelis Ulama Indonesia, mengurangi pembicaraan radikalisme bukan berarti menyepelekan persoalan.
Cara ajar untuk mendidik anak-anak idari generasi Z harus dibedakan dari sistem yang terdahulu
"Berbagai usaha, daya dan upaya yang dilakukan oleh BKKBN ini adalah cara bagi BKKBN untuk semakin relevan dengan perkembangan masyarakat saat ini dan ke depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved