Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTORAT Jendral Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan pembangunan jalan tol Trans Sumatera terancam berhenti. Hal itu dikarenakan modal pembangunan yang dibentuk oleh Penyertaan Modal Negara (PMN) kurang Rp60 triliun.
"Setelah dievaluasi sampai sekarang terdapat defisit PMN yang belum terpenuhi sekitar Rp60 triliun. Apabila PMN tidak segera dipenuhi otomatis maka proyek konstruksi itu berhenti," kata Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian dalam RDP dengan Komisi V DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (27/1).
Hedy sendiri mengaku pihaknya tengah menjalin komunikasi dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian agar permasalahan ini bisa diatasi bersama.
Saat ini Direktorat Jendral Bina Marga juga sedang melakukan audit kepada PT Hutama Karya (Persero) untuk proyek pembangunan tol trans Sumatera tersebut.
"HK (Hutama Karya) nampaknya sudah kerepotan sehingga akhirnya muncul ide dukungan konstruksi yang tidak ada di dalam Keputusan Presiden," ujar Hedy.
Diketahui bahwa skema pelaksanaan proyek tol Trans Sumatera ini berasal dari pemerintah pusat yang diberikan tugas kepada PT Hutama Karya (Persero) dengan skema tersebut, negara hanya bisa memberikan bantuan dalam bentuk PMN bukan melalui dukungan konstruksi.
"Jadi ini kalau ingin dukungan Kepres harus masuk terpaksa kita harus ubah Kepres mengenai Trans Sumatera ini. Karena kita tiba-tiba kita butuh dukungan dari Bina Marga sebesar Rp148 triliun hanya untuk Trans Sumatera," ungkapnya. (OL-13)
Baca Juga: Beroperasi 648 Km, Tol Trans Sumatera Siap Layani Libur Nataru
Terdapat dua opsi yang dipertimbangkan oleh Kementerian PUPR untuk menyelesaikan perbaikan Tol Bocimi.
Kementerian PUPR ditugaskan melaksanakan renovasi dua stadion utama dan 15 lapangan latihan dengan anggaran sebesar Rp314,82 miliar.
"Kami ingin memastikan pekerjaan renovasi sarana dan prasarana berjalan dengan baik sesuai dengan yang kita harapkan bersama,"
KELOMPOK suporter Persebaya Surabaya, Bonek, mengapresiasi langkah PSSI bersama Kementerian PU-Pera yang akan merenovasi stadion Gelora Bung Tomo (GBT) selepas laga Persebaya vs Arema
Antisipasi titik macet, Kementerian PUPR kebut pengerjaan di beberapa ruas jalan nasional
Fraksi PSI DKI Jakarta menuding Gubernur Anies Baswedan sibuk mengurus toa sebagai peringatan dini banjir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved