Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) siap melakukan pendampingan terhadap petani di seluruh tanah air guna meningkatkan produksi pertanian.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko di Jakarta, Selasa (26/1) menyatakan, salah satu pendampingan yang telah dilakukan HKTI yakni saat pengembangan padi M-400 di Kabupaten Morotai yang mampu menghasilkan 10,4 ton per hektare serta varietas M-70D dengan produktivitas 8 ton lebih.
"Hal seperti ini harus berjalan masif," ujar Moeldoko saat pelantikan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HKTI Periode 2020-2025 yang dilakukan secara virtual.
DPP HKTI Periode 2020 - 2025 dipimpin Ketum Jenderal (Purn) Dr Moeldoko dan Sekretaris Jenderal HKTI Mayjen (Purn) Bambang Budi Waluyo.
Selain pendampingan, lanjut Kepala Staf Kepredinan (KSP) itu, HKTI harus melakukan konsolidasi sampai ke gabungan kelompok tani (Gapoktan) guna membantu mengatasi permasalahan-permasalahan petani secara langsung.
Kemudian, HKTI harus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan lembaga terkait dan pemangku kepentingan sehingga dapat menjembatani kepentingan petani.
HKTI, tambahnya, juga harus melakukan Social Engineering atau rekayasa sosial dalam pertanian untuk memberikan nilai tambah produk pertanian mulai dari hulu atau tingkat produksi hingga hilir yakni pascapanen.
"Kita bukan hanya memikirkan bertani, tapi end product (produk akhir) juga perlu difikirkan dengan baik," ujarnya.
Moeldoko kembali mengingatkan fungsi HKTI sebagai bridging institution yang menghubungkan petani dengan pemerintah, dunia usaha, lembaga keuangan, perguruan tinggi, dan komunitas.
"HKTI harus menjadi yang terdepan dalam meningkatkan kesejahteraan petani, ketahanan pangan, dan kedaulatan pangan," katanya.
Oesman Sapta Odang selaku Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO), mengingatkan kembali peran HKTI meningkatkan kesejahteraan petani dan kemajuan pertanian dengan produktivitas pasca panen. (Ant/OL-12)
Pelatihan untuk memperkuat kemandirian pangan itu melibatkan anggota dari Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Moeldoko menyampaikan obat Ivermectin saat ini sudah mulai digunakan di sejumlah daerah. Menurut Moeldoko, data sejauh ini menunjukkan penggunaan obat cacing itu ampuh.
HKTI menyatakan sikap tegas menolak kebijakan kemasan rokok polos tanpa merek yang tercantum dalam Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK).
HKTI Bogor dalam bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor juga akan berupaya mendorong program digitalisasi data pangan secara real-time di setiap Kelurahan atau Desa di seluruh Indonesia
“HKTI dibentuk pasti punya tujuan mulia yakni ingin memperbaiki nasib para petani.”
Pihaknya akan mencoba mengkaji sejauh mana regulasi ini berperan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved