Triwulan IV 2020 Kinerja Industri Pengolahan Membaik

M Ilham Ramadhan Avisena
13/1/2021 14:45
Triwulan IV 2020 Kinerja Industri Pengolahan Membaik
Perajin membuat kue kering berbahan tepung tempe di industri rumahan.(ANTARA/Fikri Yusuf)

KINERJA sektor industri pengolahan pada triwulan IV 2020 diperkirakan membaik meski masih berada dalam fase kontraksi. Hal itu tercermin dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) sebesar 47,29% atau naik dari triwulan III yang hanya 44,91% dan 28,55% di triwulan II 2020.

Dalam laporannya, BI mencatatkan peningkatan volume produksi dengan indeks 49,94% di triwulan IV, lebih tinggi dari triwulan III yang hanya 45,35%. Indeks volume produksi yang meningkat itu sejalan dengan peningkatan kecepatan penerimaan barang input sebagai indikator bahan pendukung industri.

"Responden menyatakan peningkatan volume produksi tersebut dilakukan untuk memenuhi permintaan yang meningkat saat hari besar keagamaan nasional (HKBN) Natal dan libur akhir tahun," tulis laporan BI yang dirilis Rabu (13/1).

Pada indeks volume barang input, BI mencatatkan penurunan di triwulan IV 2020 menjadi 49,33%. Angka itu sedikit lebih rendah dari triwulan III 2020 yang tercatat sebesar 50,55%. Menurunnya volume pesanan barang input terjadi pada sebagian subsektor, terutama subsektor barang kayu dan hutan lain.

Lalu pada indeks volume persediaan barang jadi, tercatat peningkatan meski masih berada dalam zona kontraksi. Pada triwulan IV 2020 indeks ini berada di level 46,78%, lebih baik dari triwulan sebelumnya yang sebesar 43,87%. Demikian pula indeks penggunaan tenaga kerja yang tercatat berada pada level 44,95%, lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang hanya 41,03%.

Selanjutnya indeks penerimaan barang input di triwulan IV 2020 menunjukkan peningkatan terbatas ke level 42,27%. "Perbaikan kecepatan penerimaan barang input diindikasi karena lancarnya distribusi dan pasokan," terang laporan BI.

BI memprediksi PMI-BI pada triwulan I 2021 akan terus membaik ke level 51,14%, atau dalam fase ekspansi. Itu karena ada dorongan dari komponen volume total pesanan, volume persediaan barang jadi, dan volume produksi yang akan berada dalam fase ekspansi.

Volume produksi di triwulan I 2021 diperkirakan berada pada fase ekspansi di level 51,32%; volume pesanan barang input 55,25%; volume persediaan barang jadi 52,55%; penggunaan jumlah tenaga kerja di level 48,35%; dan kecepatan penerimaan barang input di level 44,89%.

Di periode itu pula beberapa subsektor diperkirakan berada pada fase ekspansi, yaitu makanan, minuman, dan tembakau, semen dan barang galian nonlogam, pupuk, kimia, dan barang dari karet, serta kertas dan barang cetakan. (Mir)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya