Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Cuss Jokowi Divaksin, Pasar Saham Alami Euforia

Fetry Wuryasti
13/1/2021 12:00
Cuss Jokowi Divaksin, Pasar Saham Alami Euforia
Presiden Joko Widodo menerima suntikan vaksin. IHSG melambung terseret euforia vaksinasi(Dok. Istana Kepresidenan )

INDEKS  Harga Saham Gabungan (IHSG) perdagangan Rabu (13/1) dibuka pada level 6.439,93 (+0,69%) dari penutupan sebelumnya di level 6.395,67.

IHSG melambung ke level tertinggi perdagangan pagi ini di 6.464,35 sebelum akhirnya turun kembali dan berada di level 6.428,59 atau masih naik 32 poin (0,51%) dibandingkan penutupan kemarin. 

"Penguatan ini terjadi menjelang eksekusi pertama vaksin pada tanggal 13 Januari 2020 dan menjadi sesuatu yang akan dicermati pelaku pasar," kata Associate Director of Research and Investment Maximilianus Nico Demus, Rabu (13/1).

Hari ini akan menjadi tonggak baru bagi Indonesia karena vaksin akan mulai diberikan hari ini. Euphoria terkait dengan ekspektasi dan harapan akan pemulihan ekonomi mungkin akan terasa hingga ke pasar, dan gunakan ini sebagai sebuah kesempatan.

Kekhawatiran pada masyarakat terkait efek samping dari vaksin yang juga telah dibantah oleh satgas imunisasi dewasa yang juga diperkuat dari hasil uji lab oleh BPOM.

Pada tanggal 11 Januari, BPOM telah memberikan lampu hijau pada vaksin sinovac yang selama proes uji memiliki efek samping ringan dan sedang, sehingga vaksin tersebut dinyatakan aman.

Ketua Satgas Imunisasi Dewasa, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia Prof Samsuridjal Djauzi mengatakan vaksin Covid-19 merupakan vaksin mati dimana virus yang sudah dilemahkan digunakan untuk membuat vaksin Covid-19.

Prof Samsuridjal juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir berlebihan dengan vaksin Covid-19. WHO telah menetapkan bahwa vaksin baru boleh digunakan apabila efektivitasnya di atas 50%.

Berdasarkan uji lab dari BPOM, efikasi Sinovac di Indonesia mencapai 65,3% sedangkan di Brasil mencapai 78%, sehingga dengan hasil tersebut vaksin dinyatakan aman terhadap dampak dari vaksin tersebut.

Dalam distribusinya, Menteri Kesehatan juga meminta peran swasta untuk dapat membantu proses distribusi vaksin. Dalam hal ini terkait angkutan logistic yang dilengkapi fasilitas pendingin. Sebab masalah distribusi vaksin corona dinilai cukup kompleks dari prediksi pemerintah sebelumnya.

Indonesia sudah mengimpor 3 juta dosis vaksin corona produksi Sinovac, Tiongkok dengan perincian sebanyak 1,2 juta dosis vaksin corona datang pada Minggu, 6 Desember 2020 lalu, dan 1,8 juta dosis pada Kamis, 31 Desember 2020.

Lalu sebanyak 15 juta bahan baku vaksin corona dari Tiongkok tiba kemarin (12/1).

Selanjutnya menyusul pada bulan Februari akan datang vaksin corona Gavi Covac yang atas nama kerjasama multilateral bisa didapatkan secara gratis.

Katalis tersebut ikut menggerakan sebagian besar saham Farmasi yang saat ini telah berada di atas valuasi rata-rata industri.

Meningkatnya demand terkait produk Kesehatan sejak tahun 2020 tentu memiliki dampak pada kenaikan dari kinerja keuangan, sehingga meskipun saat ini harga telah jauh berada di atas valuasinya.

"Permintaan terhadap harga sahamnya dinilai masih cukup tinggi. Hal ini seiringan dengan permintaan yang masih tetap terjaga pada tahun 2021," kata Nico.

Selain itu kinerja keuangan pada tahun 2020 dinilai dapat menjadi trigger bagi kinerja sahamnya.

Analis berharap untuk pelaku pasar dan investor harap berhati-hati terkait dengan beberapa emiten yang harga sahamnya sudah berada di atas dari valuasinya.

"Namun selama sentimen beritanya masih mengikuti, kami melihat kenaikkan harga saham tersebut dapat dijaga di area penguatan. Jangan serakah mungkin menjadi salah satu kunci untuk merealisasikan cuan apabila dirasa cukup," kata Nico.

Cermati setiap sentimen yang ada, karena sekarang valuasi sentimen tampaknya masih akan dianggap sebagai salah satu sentimen yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap pasar.

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat terbatas dan ditradingkan pada level 6.278 – 6.469," kata Nico.

Koreksi masih akan menghantui, namun sejauh mana pelaku pasar dan investor optimistis, pasar masih akan kembali mengalami penguatan hari ini. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya