Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sektor Hulu Migas Tancap Gas Kejar 1 Juta Barel

RO/Ins/E-1
12/1/2021 05:10
Sektor Hulu Migas Tancap Gas Kejar 1 Juta Barel
Suasana unit pengolahan VI Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (14/1).(ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

SUMBER daya alam minyak dan gas bumi (migas) masih memainkan peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) berkomitmen mencapai produksi 1 juta barel minyak per hari (bopd) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (bscfd) atau setara 3,2 juta barel setara minyak per hari (boepd) pada 2030.

Rencana jangka panjang SKK Migas 2030 itu sejalan dengan rencana umum energi nasional (RUEN).

“Jika target 2030 tercapai, sektor hulu migas akan mencatat rekor produksi migas terbesar sepanjang sejarah Indonesia,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam keterangan tertulisnya.

Secara historis, puncak sebelumnya terjadi pada 1998, dengan tingkat produksi sebesar 2,9 juta boepd. Ini akan menjadi tahapan penting untuk memenuhi kebutuhan migas di 2050.

Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Suardin mengatakan pengeboran menjadi kunci penambahan produksi dan cadangan migas di Indonesia. Ke depan, jumlah sumur yang dibor akan didorong untuk terus ditingkatkan sebesar 20%-30% per tahun. Harapannya pada 2025 sampai 2030 jumlah yang dibor sekitar 1.000-1.100 sumur per tahun.

Jaffee optimistis karena potensi peningkatan produksi masih banyak. Dari 128 cekungan, baru 20 cekungan yang diproduksi dan ada 68 cekungan yang belum dieksplorasi. Para investor juga sudah menyatakan minat untuk meningkatkan investasi di Indonesia jika mendapatkan insentif dan stimulus yang tepat.

“Untuk kegiatan workover ditargetkan sebanyak 615 sumur dan well service juga meningkat menjadi 26.431 sumur,” kata Jaffee.

Lifting minyak di 2021 ditargetkan sebesar 705.000 bopd dan gas sebesar 5,6 bscfd.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah telah membuat beberapa kebijakan, antara lain penurunan harga gas untuk mendorong tumbuhnya industri, pelonggaran perpajakan, dan fleksibilitas sistem fiskal untuk meningkatkan daya tarik investasi migas serta meningkatkan keekonomian pengembangan lapangan. (RO/Ins/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya