Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatat dana kelolaan atau asset under management (AUM) nasabah BNI Emerald mencapai Rp154 triliun pada 2020 atau tumbuh 12% jika dibandingkan dengan periode sama pada 2019.
Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies di Jakarta, Sabtu, menjelaskan peningkatan terbesar terjadi pada AUM reksa dana yang tumbuh 37%, diikuti AUM obligasi naik 15% dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 10%. “Komposisi tersebut tidak terlepas dari dampak penyesuaian suku bunga,” kata Corina.
Menurut dia, penyesuaian suku bunga turut memberikan pilihan yang lebih beragam bagi nasabah BNI Emerald dalam berinvestasi.
Tren itu, lanjut dia, menunjukkan bahwa nasabah cenderung mendiversifikasi aset dengan membeli obligasi pemerintah dan reksa dana.
Corina juga menambahkan, selama 2020 BNI aktif menawarkan obligasi pemerintah, baik obligasi ritel yang bisa dibeli melalui aplikasi BNI Mobile Banking dan BNI Internet Banking serta surat utang negara (SUN) melalui lelang yang diadakan Kementerian Keuangan setiap Selasa.
Tercatat sepanjang 2020, BNI berhasil memasarkan Rp5,27 triliun obligasi ritel pemerintah.
Di sisi lain, fee based income yang bersumber dari transaksi nasabah BNI Emerald mengalami pertumbuhan sebesar 17,5% jika dibandingkan dengan pencapaian 2019. “Jumlah nasabah BNI Emerald mengalami peningkatan 12% (yoy) menjadi 92.097 nasabah per 24 Desember 2020,” jelasnya.
Corina menambahkan, segala pencapaian tersebut tentunya didukung juga dengan adanya keistimewaan yang diberikan kepada nasabah BNI Emerald yang selalu disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan nasabah, terutama di masa pandemi.
Pada 2021, BNI Emerald terus memfokuskan pengembangan bisnis wealth management dengan meluncurkan program menarik, seperti Emerald Get Emerald dan Family Get Emerald. Program itu memberikan hadiah bagi nasabah yang mereferalkan satu nasabah private banking.
Peningkatan dana kelolaan juga dialami PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk. Dana kelolaan wealth management BRI meningkat signifikan sebesar 17% secara tahunan (year on year) per akhir November 2020 dengan nilai mencapai angka Rp132 triliun.
“Kami memberikan apresiasi atas kepercayaan nasabah yang telah menginvestasikan dananya di bisnis wealth management BRI. Tentunya kami berupaya untuk mengelola dana tersebut secara optimal,” ungkap Direktur Konsumer BRI Handayani dalam keterangannya. (Ant/E-1)
PUSKESMAS, sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, memegang peranan penting di wilayahnya.
Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan akan meningkat menjadi 11-13% pada tahun 2025. Lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi tahun 2024 yang berada di kisaran 10-12%.
Kariernya dimulai di perusahaan perbankan multinasional, tempat ia memimpin tim produk dalam mengembangkan bisnis kartu kredit, loyalty program, dan bancassurance.
Terbatasnya akses kredit untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diakibatkan oleh masalah struktural yang bersifat sistemik.
OrderFaz berfokus pada inovasi pembayaran dan penjualan online
TIGA bulan sudah pelaku sektor perbankan meninggalkan 2023 dengan berbagai catatan kritis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved