Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PENGGUNAAN serat kapas berkualitas dan berkelanjutan akan mendorong transformasi industri tekstil dan membuatnya dapat beradaptasi dengan baik di era pasca-pandemi nanti.
Salah satu aturan penggunaan serat kapas berkualitas dan berkelanjutan diaplikasikan dalam U.S. Cotton Trust Protocol (USCTP) yang menetapkan standar baru untuk kapas yang ditanam secara lebih berkelanjutan. U.S. Cotton Trust.
Direktur Eksekutif Cotton Council International (CCI) Bruce Atherley mengatakan, USCTP merupakan pelengkap program-program keberlanjutan yang sudah dibuat sebelumnya dan didesain untuk sejalan dengan lingkungan pembudidayaan massal kapas Amerika Serikat.
Tujuan dari program ini adalah untuk membuktikan, mengukur, dan memverifikasi kredensial keberlanjutan yang terus meningkat dari kapas AS.
"Dengan bergabung dengan program ini, anggota dapat membuktikan, mengukur, dan memverifikasi bahwa mereka membeli serat yang diproduksi secara berkelanjutan dan berkualitas, dan bahwa rantai pasokan dari lapangan ke pabrik bebas dari risiko lingkungan dan sosial," kata Atherley dalam diskusi virtual, Selasa (15/12).
Atherley menjelaskan, USCTP akan memastikan peningkatan ketersediaan sumber kapas dan keragaman yang belum pernah ditawarkan sebelumnya. Walaupun dengan adanya pandemi Covid-19.
Baca juga : Jatuh Bangun Lulusan STM Bangun Bisnis tanpa Utang
"Kami juga ingin memberikan sistem yang ramah pengguna dan dapat memberikan data yang diverifikasi dan berkualitas sehingga para pelaku industri dapat beradaptasi dengan perubahan perilaku dan tren konsumen," ujar Atherley.
Perwakilan CCI di Indonesia, Anh Dung Do mengatakan, pelaku industri tekstil dan garmen di Indonesia juga bisa melakukan aplikasi untuk mendapatkan lisensi Cotton USA yang telah digunakan oleh lebih dari 3,8 miliar produk di dunia.
"Cotton USA dapat digunakan pada produk yang terbuat dari setidaknya minimum 51% kapas AS. Nyatanya, hasil penelitian mengenai hang tag menunjukkan bahwa label Cotton USA lebih diminati daripada tag '100% katun'," ujarnya.
Label Cotton USA juga menjamin peningkatan kesadaran para produsen akan kualitas kapas asal AS dan inisiatif-inisiatif dengan technical assistance services.
“Pemahaman yang baik akan pentingnya penggunaan kapas asal AS yang berkualitas tentunya juga akan membantu pengusaha lokal dalam pelaku industri di Indonesia dalam mengembangkan bisnis mereka, terutama paska pandemi dimana para pelaku industri harus melakukan penyesuaian pada bisnis mereka dan mengikuti perubahan tren yang ada, dan tentunya dalam memilih kapas berkualitas yang akan digunakan untuk proses produksi mereka.” tutup Andy Do. (RO/OL-7)
Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Anne Patricia Sutanto menyambut positif tercapainya kesepakatan IEU CEPA.
Asosiasi menuding keberadaan mafia impor dalam menentukan kuota impor bagi kelompok tertentu membuat industri listrik di Tanah Air melemah.
Selama ini, industri tekstil dalam negeri telah menyepakati skema nontarif dengan memprioritaskan penyerapan produksi lokal, dan hanya mengimpor sesuai kebutuhan.
PT Eratex Djaja Tbk, produsen tekstil yang memasok untuk merek global seperti Uniqlo dan H&M, membantah kabar yang menyebut perusahaan tengah menghadapi permohonan PKPU
Dalam surat tersebut, Mendag mengarahkan agar rencana pengenaan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) untuk produk benang filamen asal Tiongkok tidak dilanjutkan.
PT Merak Chemicals Indonesia (MCCI), produsen Purified Terephthalic Acid (PTA) yang bergerak di sektor hulu industri tekstil, menerima penghargaan Best Liaison Contact dari
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved