Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

BNI Optimistis Kredit Korporasi Terus Tumbuh

RO/E-2
07/12/2020 04:50
BNI Optimistis Kredit Korporasi Terus Tumbuh
Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal (kiri) berbincang dengan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko PNM MQ Gunadi.(ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY)

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berkomitmen menjaga pertumbuhan kredit hingga akhir tahun berada di kisaran 2%-4% year on year (yoy). Kredit korporasi BNI akan difokuskan pada sektor yang relatif tidak terdampak pandemi dan memiliki kontribusi positif, termasuk yang berorientasi ekspor dan padat karya.

Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir dalam keterangan resminya kemarin mengatakan, porsi kredit korporasi BNI adalah sebesar 53% terhadap total kredit keseluruhan.

“Ke depannya, BNI akan menargetkan korporasi top tier,” ujarnya.

Silvano mengakui selama pandemi covid-19, hampir seluruh sektor ekonomi terdampak, begitu pula dengan BNI. Meski demikian ia tetap optimistis BNI berpotensi tumbuh di tengah risiko tekanan dan kontraksi ekonomi.

Segmen korporasi BNI diperkirakan tumbuh 4%-5% untuk kredit modal kerja dan investasi.

“Sementara untuk kredit sindikasi, kontribusinya terhadap portofolio sampai Oktober lalu adalah 17% dari keseluruhan kredit korporasi. Di tengah pandemi, BNI optimis hingga akhir tahun kontribusi sindikasi bisa sama dengan tahun lalu yaitu sebesar 20%,” ujar Silvano.

Tahun ini, BNI telah menyalurkan kredit pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk korporasi sebesar Rp3,7 triliun atau 15% dari total kredit yang disalurkan.

Untuk tahun ini, beberapa sektor korporasi masih relatif baik di tengah pandemi adalah komoditas pertambangan serta sektor makanan dan minuman.

“Barang-barang yang affordable di market dan dikonsumsi khalayak. Food and beverage dan consumer goods, pertambangan, komoditas yang kami lihat demand-nya cukup sehat,” katanya.

Silvano juga menyebutkan, adanya kolaborasi kebijakan pemerintah, OJK, dan Bank Indonesia membuat harapan ekonomi tumbuh di 2021 semakin besar. Dengan begitu, tahun depan pihaknya bisa fokus pada sektor-sektor yang akan mengalami pemulihan tahun depan.

Sektor pertanian, informasi, komunikasi, jasa, kesehatan, kegiatan sosial, dan jasa pendidikan sudah menunjukkan pemulihan di kuartal III 2020. Selain itu, sektor perdagangan, transportasi, pergudangan, makanan dan minuman juga diperkirakan akan pulih lebih cepat seiring dengan pulihnya mobilitas masyarakat dan adanya vaksin. (RO/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya