Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SEBAGAI negara agraris, pertanian merupakan sektor yang diandalkan di Tanah Air. Namun sebagian besar petani masih menghadapi beberapa kendala dan salah satunya adalah kendala permodalan.
Namun menarik untuk dicatat bahwa pertumbuhan sektor financial technology atau fintech pertanian akan memberi para petani ruang untuk bernapas, yang memungkinkan mereka untuk menstabilkan posisi mereka, dan mengatur ulang rencana mereka saat ini.
Berikut ini adalah berbagai cara industri fintech pertanian mendukung petani Indonesia, salah satunya seperti yang dlakukan Crowde.
Aldy Rahmadiansyah, Marketing Creative Crowde, mengatakan meminjam uang adalah bagian umum dari operasi pertanian di banyak negara, tidak terkecuali Indonesia.
Sayangnya, kata Aldy, proses peminjaman masih kurang menguntungkan, karena petani terpaksa melalui perantara dan melewati berbagai rintangan untuk mendapatkan dana yang mereka butuhkan untuk beroperasi.
Namun, berkat upaya sektor fintech pertanian membuat pinjaman langsung lebih tersedia bagi semua orang.
Cara selanjutnya adalah koneksi Langsung. Berkat fintech pertanian, petani sekarang memiliki peluang yang lebih baik untuk menjalin hubungan langsung dengan pemberi pinjaman dan lembaga lain yang mungkin penting dalam operasi mereka, dari pada harus bergantung pada perantara.
"Perubahan ini sendiri berpotensi berdampak besar pada cara kerja berbagai hal, dan diharapkan mampu menjadi tren yang akan semakin stabil," kata Aldy.
Begitu juga dengan model pembayaran berkelanjutan. Alih-alih harus melakukan pembayaran di muka yang besar untuk peralatan, para petani sekarang dapat menggunakan berbagai program pembayaran yang sedang berjalan, yang dapat memperkenalkan banyak stabilitas dalam operasi dibandingkan sebelumnya.
"Dengan hanya membayar untuk apa yang sebenarnya mereka gunakan, banyak petani yang sekarang memiliki kemampuan untuk mengatur keuangan mereka dengan cara yang jauh lebih efisien, melewati beberapa masalah yang biasa dihadapi ketika berhadapan dengan model tradisional," ujar Aldy dalam keterangan yang dikutip, Senin (30/11).
Inklusi adalah sebuah keadaan di mana masyarakat mempunyai akses terhadap layanan keuangan formal. Menurut Aldy, inklusi keuangan digital di sektor pertanian sendiri secara tradisional rendah di Indonesia.
"Oleh karena itu, masih banyak permasalahan pada bidang pertanian di antaranya kurangnya lahan, kurangnya modal, dan kurangnya pengolah lahan," jelasnya.
Namun, berkat berbagai layanan keuangan dari fintech pertanian, itu menjadikan modernisasi teknologi sebagai alternatif dalam meningkatkan inklusi keuangan pada bidang pertanian.
Selain itu, menurut Aldy, fintech pertanian akan membawa lebih banyak variasi alat dan utilitas keuangan ke sudut pasar pertanian, sehingga semakin mudah untuk diakses oleh para petani di daerah.
Masalah lain yang sudah lazim cukup lama, tetapi sekarang mulai ditangani adalah mengenai ketersediaan rencana asuransi panen yang tepat untuk petani.
"Dengan asuransi panen akan melindungi hasil panen petani dari yang terburuk tidak lagi menjadi cobaan berat, meskipun masih banyak yang dapat dilakukan untuk memperbaiki situasi," jelas Aldy.
"Hal yang terpenting adalah segala sesuatunya bergerak maju ke arah yang benar, dan ini sebagian besar terjadi berkat sektor fintech pertanian," tuturnya. (RO/OL-09)
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
LSPR Institute of Communication and Business Jakarta melalui mahasiswa Batch 26 Kelas Excellence mendukung kegiatan pertanian perkotaan di Kampung Anggur RT 09, Jakarta Timur
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Rumah Produksi Baraka Films memproduksi film Seribu Bayang Purnama dengan tema drama keluarga yang mengangkat kisah nyata kehidupan petani.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Nilai pasti dari jumlah kerugian masih dalam proses penelaahan dan belum dapat dipastikan hingga seluruh proses investigasi internal diselesaikan.
Talkshow tersebut menyoroti peran penting keuangan digital dalam meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
Fundtastic bersama BPR Indomitra Pertiwi dan mitra keuangan Pintek, resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Shipper, salah satu perusahaan teknologi logistik dan manajemen gudang.
DALAM kondisi ekonomi yang terus berubah dan tidak menentu, semakin banyak milenial Indonesia yang menghadapi tantangan dalam mengelola keuangannya.
Di tengah ekonomi dan pasar yang penuh ketidakpastian serta tren keuangan yang dinamis, menyusun strategi finansial menjadi sebuah tantangan tersendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved