Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

BI Harap Bank Segera Turunkan Suku Bunga Kredit

Fetry Wuryasti
19/11/2020 21:36
BI Harap Bank Segera Turunkan Suku Bunga Kredit
.(ANTARA/Feny Selly)

BANK Indonesia meminta perbankan menurunkan suku bunga kredit. Ini seiring penurunan suku bunga acuan. Bank Indonesia sejauh ini telah melakukan ekspansi likuiditas atau quantitative easing sangat besar, yaitu Rp680 triliun.

"Oleh karena itu, kami tidak segan-segan mengharapkan perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit. Ini bisa mendorong pemulihan ekonomi," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dalam konferensi pers virtual hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, Kamis (19/11).

Bank Indonesia juga menyampaikan kepada perbankan dan dunia usaha bahwa perbaikan ekonomi berlanjut. Kondisi korproasi, khususnya skala besar yang melakukan ekspor, dia yakini sudah membaik.

"Sudah saatnya penyaluran kredit terus didorong, bangun optimisme, dan meningkatkan ekonomi. Pemerintah, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah begitu banyak melakukan sinergi kebijakan dan terus berkomitmen untuk menempuh langkah lanjutan. Tentu saja kami juga mengharapkan perbankan dan dunia usaha untuk juga membangun optimsime agar pemulihan ekonomi terus berlanjut," kata Perry.

Bank Indonesia telah menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) atau suku bunga acuan sebanyak lima kali atau sekitar 1,25% sejak awal 2020 atau mencapai 2,25% sejak Juli 2019. Namun penurunan rata-rata bunga kredit perbankan belum capai 1% padahal likuiditas longgar.

Hal ini dipengaruhi tiga faktor, yakni cost of fund (biaya dana), biaya administrasi, dan premi risiko kredit. Dengan penurunan suku bunga BI rate, cost of fund (suku bunga dana) menurun dan mendorong penurunan suku bunga pasar uang. Dari faktor ini, semestinya perbankan bisa menurunkan suku bunga kredit.

Biaya administrasi pun semestinya turun seiring dengan pandemi covid-19 dan meningkatnya digitalisasi bank. Tentu biaya administrasi bisa turun menurut penilaian Bank Indonesia.

Namun penyebab suku bunga kredit bank belum turun, dia lihat sebagai akibat dari persepsi risiko kredit oleh perbankan dengan menurunnya aktivitas ekonomi. "Dengan demikian risiko kredit meningkat dan tentu saja sejumlah bank meningkatkan kebutuhan untuk pencadangan risiko kredit," kata Perry. (Try)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya