Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
BANK Indonesia meminta perbankan menurunkan suku bunga kredit. Ini seiring penurunan suku bunga acuan. Bank Indonesia sejauh ini telah melakukan ekspansi likuiditas atau quantitative easing sangat besar, yaitu Rp680 triliun.
"Oleh karena itu, kami tidak segan-segan mengharapkan perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit. Ini bisa mendorong pemulihan ekonomi," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dalam konferensi pers virtual hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, Kamis (19/11).
Bank Indonesia juga menyampaikan kepada perbankan dan dunia usaha bahwa perbaikan ekonomi berlanjut. Kondisi korproasi, khususnya skala besar yang melakukan ekspor, dia yakini sudah membaik.
"Sudah saatnya penyaluran kredit terus didorong, bangun optimisme, dan meningkatkan ekonomi. Pemerintah, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah begitu banyak melakukan sinergi kebijakan dan terus berkomitmen untuk menempuh langkah lanjutan. Tentu saja kami juga mengharapkan perbankan dan dunia usaha untuk juga membangun optimsime agar pemulihan ekonomi terus berlanjut," kata Perry.
Bank Indonesia telah menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) atau suku bunga acuan sebanyak lima kali atau sekitar 1,25% sejak awal 2020 atau mencapai 2,25% sejak Juli 2019. Namun penurunan rata-rata bunga kredit perbankan belum capai 1% padahal likuiditas longgar.
Hal ini dipengaruhi tiga faktor, yakni cost of fund (biaya dana), biaya administrasi, dan premi risiko kredit. Dengan penurunan suku bunga BI rate, cost of fund (suku bunga dana) menurun dan mendorong penurunan suku bunga pasar uang. Dari faktor ini, semestinya perbankan bisa menurunkan suku bunga kredit.
Biaya administrasi pun semestinya turun seiring dengan pandemi covid-19 dan meningkatnya digitalisasi bank. Tentu biaya administrasi bisa turun menurut penilaian Bank Indonesia.
Namun penyebab suku bunga kredit bank belum turun, dia lihat sebagai akibat dari persepsi risiko kredit oleh perbankan dengan menurunnya aktivitas ekonomi. "Dengan demikian risiko kredit meningkat dan tentu saja sejumlah bank meningkatkan kebutuhan untuk pencadangan risiko kredit," kata Perry. (Try)
The Fed mempertahankan suku bunga dengan kisaran 4,25%-4,5%, meski ada tekanan dari Presiden AS Donald Trump.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan masih terdapat ruang untuk penurunan suku bunga acuan atau BI Rate ke depan.
RAPAT Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 19–20 Agustus 2025 memutuskan menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5%.
Para ekonom menyamaikan pandangan berbeda mengenai arah kebijakan suku bunga acuan (BI-Rate) periode Agustus 2025.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 20 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar. Sentimen utamanya akan berasal dari tingkat domestik.
Peringatan disampaikan setelah seorang pedagang emas di kawasan Pasar 45 Manado menjadi korban penipuan sindikat uang palsu.
Pendekatan yang dilakukan BI Kalsel tidak hanya fokus pada aspek digital, melainkan juga dikolaborasikan dengan budaya lokal agar lebih mudah diterima masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved