Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENGEMBANGAN kawasan terpadu yang terintegrasi menjadi salah satu solusi untuk mempercepat pembangunan suatu wilayah, selain penggunaan teknologi digital. Hal itu pun menjadi perhatian serius PT, Surya Semesta Internusa (SSIA) Suryacipa Swadaya yang mengembangkan kawaan terpadu Subang Smartpolitan melalui anak usahanya PT. Suryacipta Swadaya.
Keseriusan SSIA ditunjukkan dengan dimulainya pembangunan kawasan seluas 2.700 hektar yang ada di wilayah kawasan ekonomi khusus Cirebon, Subang, Majalengka (Rebana) itu pada Rabu (18/11) secara virtual dari Jakarta.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang ikut menyaksikan prosesi peletakan batu pertama (groundbreaking) itu berharap Subang Smartpolitan dapat menjadi salah satu solusi pengembangan ekonomi di Jawa Barat dan Indonesia.
"Dalam 10 tahun ke depan, kawasan ini diharapkan bisa terus berkembang dan menyumbang pembangunan di Indonesia," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu.
Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Johannes Suriadjaja mengatakan, kawasan yang mengusung tema a city made from the future itu dikembangkan sebagai kawasan cerdas dan berkelanjutan (smart and sustainable).
"Kita bangun kota mandiri yang berkualitas yang selaras dengan visi perusahaan dimana Subang Smartpolitan tidak hanya akan memberikan kontribusi terhadap kota Subang tetapi juga untuk Indonesia," katanya.
Pembangunan tahap pertama Subang Smartpolitan meliputi lahan seluas 400 hektar. Ini merupakan proyek strategis yang terletak di kawasan bisnis masa depan di Jawa Barat yang tercakup dalam Rebana Metropolitan.
“Tumbuhnya infrastruktur strategis utama seperti jalan tol, bandara dan pelabuhan laut akan semakin meningkatkan perekonomian di Rebana Metropolitan, sehingga lokasi Subang Smartpolitan menjadi lebih strategis karena berada di jantung segitiga bisnis masa depan di Jawa Barat dan menjadi destinasi baru investasi di Indonesia,” tambah Johannes.
Baca juga : Wah, Penyaluran Dana FLPP 2020 Lampaui Target
Pembangunan Subang Smartpolitan menurut Johannes Suriadjaja menjadi bentuk komitmen untuk ikut meningkatkan laju perekonomian daerah. Ditargetkan dapat menyerap tenaga kerja lokal dan berkontribusi terhadap perekonomian Kabupaten Subang. Apalagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan Subang sebagai bagian dari rencana pembangunan kawasan ekonomi khusus Rebana Metropolitan.
“Dengan semua perencanaan (masterplan) yang sudah disiapkan, Subang akan menjadi pionir smart & integrated city yang mengusung infrastruktur dan teknologi efisien serta ramah lingkungan di lokasi yang sangat strategis,” katanya.
Dalam membantu rencana pembangunannya, Suryacipta menggandeng Surbana Jurong selaku konsultan global urban dan infrastruktur untuk merancang masterplan yang dibuat mengedepankan teknologi dan sistem perkotaan yang efisien dan terintegrasi, peta jalan smart city dan desain arsitektur Subang Smartpolitan untuk mewujudkan Subang Smartpolitan sebagai kota mandiri percontohan pertama di Indonesia.
Karolina Astaman, Direktur Surbana Jurong Indonesia Karolina Astaman mengatakan, masterplan Subang Smartpolitan dirancang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, lingkungan, transportasi dan infrastruktur kota mandiri.
VP Sales & Marketing PT Suryacipta Swadaya Abednego Purnomo mengungkapkan, sejumlah investor dari berbagai industri sudah menyatakan tertarik mengembangkan bisnis di Subang Smartpolitan. Ditargetkan di kawasan itu akan hadir perusahaan dari sektor otomotif, consumer goods, pharma & medical equipment, high precision industries, IT, logistik, dan sebagainya.
“Saat ini, nama-nama perusahaan multinasional belum dapat diungkapkan secara detail karena terikat perjanjian kerahasiaan (non-disclosure agreement),” jelasnya.
Dalam momen groundbreaking itu, juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Suryacipta Swadaya dengan calon tenant di Subang Smartpolitan, yaitu industri di bidang otomotif dan logistik. (RO/OL-7)
Investasi asing di sektor properti Bali menunjukkan lonjakan tajam sejak beberapa tahun terakhir. Data terbaru mencatat kenaikan minat investor mancanegara hingga 85%
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai pertumbuhan pembangunan pada sektor properti seperti perumahan dan hotel di DKI Jakarta dan Tangerang Raya berdampak bagi warga Jawa Barat.
Sepuluh developer ini mencatat kontribusi signifikan dengan total realisasi kredit mencapai Rp1,7 triliun, setara 50% dari total KPR Non Subsidi yang disalurkan BTN
Pembeli mendapatkan pendampingan menyeluruh mulai dari verifikasi dokumen, konsultasi perpajakan, hingga edukasi proses balik nama sertifikat di BPN.
HARGA jual dan penyewaan properti di Bali terus meningkat dari tahun ke tahun dengan proyeksi kenaikan dan imbal hasil sewa (rental yield) yang menjanjikan.
DI tengah pasar properti yang dibanjiri produk menengah-bawah, hanya segelintir pengembang yang berani masuk merambah segmen premium. Tentu mereka menyasar para investor kelas kakap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved