Jokowi Minta Fintech Jangan hanya Kasih Pinjaman

Andhika Prasetyo
11/11/2020 15:18
Jokowi Minta Fintech Jangan hanya Kasih Pinjaman
.(ANTARA/Biro Pers/Rusman)

PEMERINTAH masih memiliki banyak pekerjaan rumah dalam pengembangan teknologi finansial. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks inklusi keuangan Indonesia baru berada di level 76%. Karenanya, fintech diminta turut mengentaskan angka inklusi keuangan, jangan hanya memberikan pinjaman.

Angka itu lebih rendah dari negara-negara ASEAN lain seperti Thailand yang sudah mencapai 82%, Malaysia 85% ,dan Singapura jauh memimpin di angka 98%. Lebih parah lagi, tingkat literasi keuangan digital Indonesia juga baru 35,5%.

"Masih banyak masyarakat yang menggunakan layanan keuangan informal. Hanya 31,26% masyarakat yang pernah menggunakan layanan keuangan digital," ujar Presiden Joko Widodo dalam acara Indonesia Fintech Summit 2020, Rabu (11/11).

Karena itu, ia meminta para inovator teknologi finansial (financial technology/fintech) berupaya lebih kuat dalam membawa masyarakat masuk ke sektor tersebut. Perusahaan-perusahaan fintech, lanjut Jokowi, jangan hanya berperan sebagai penyalur pinjaman tetapi juga harus menjadi agen penggerak utama literasi keuangan digital.

Dari sisi penyalur pinjaman, Jokowi tidak menyangkal bahwa peran perusahaa fintech sudah sangat luar biasa. Layanan fintech pada tahun ini berkembang sangat pesat.

Kontribusi fintech pada penyaluran pinjaman nasional di sepanjang 2020 sudah mencapai Rp128,7 triliun. Angka tersebut naik 113% dari periode yang sama du tahun sebelumnya. "Hal ini merupakan perkembangan yang luar biasa," tuturnya.

Selain itu, kepala negara juga mengingatkan bahwa perkembangan teknologi di sektor keuangan memunculkan berbagai risiko seperti kejahatan siber, misinformasi, kesalahan transaksi, sampai penyalahgunaan data pribadi. Karenanya, sistem keamanan harus terus diperkuat sehingga masyarakat sebagai konsumen jasa tidak dirugikan.

"Pelaku industri fintech perlu memperkuat tata kelola yang lebih baik dan akuntabel serta memitigasi berbagai risiko yang muncul. Dengan cara ini, saya berharap industri fintech dapat memberikan layanan yang aman bagi masyarakat serta memberi kontribusi besar bagi pengembangan UMKM dan perekonomian nasional," tandasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya